Bagaimana Agar Mi Instan Lebih Sehat Dikonsumsi?

SINARBANTEN.COM, Serang – Umumnya orang tua melarang anaknya terlalu banyak mengonsumsi mi instan. Hal itu dilakukan karena mengonsumsi mi instan terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan. Benarkah demikian? Bagaimana membuat mi instan jadi lebih sehat?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Prof Dr dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan, sebelum menilai mi instan sehat atau tidak, menurutnya kita harus mengetahui komponen-komponen mi instan. Mi instan, kata dia, mengandung karbohidrat, garam dan lainnya.

Ia menyampaikan, gizi dalam satu bungkus mi instan tidak lengkap. Komponen karbohidrat memang cukup, tapi komponen protein tidak cukup. Belum lagi kandungan garam memicu hipertensi. “Jika dikonsumsi sehari-hari maka yang harus diperhatikan kandungan gizinya,” ujarnya.

Untuk membuat mi instan lebih sehat, menurut Ari, kita bisa menambahkan komponen gizi yang ada. Kita bisa menambahkan telur, misalnya, bakso dan sayur-sayuran. “Sesuai dengan kebutuhan,” ia mengingatkan.

Mengenai bumbu yang ada di dalam kemasan, lanjut Ari, harus dikonfirmasi kepada pihak perusahaan produsen mi instan tersebut mengenai komponen bumbunya. “Tapi, sekali lagi, ketika produk tersebut sudah ada di tengah masyarakat dan sudah diberi stempel BPOM, saya rasa produk tersebut aman dikonsumsi,” tegasnya.

Ia menganjurkan untuk tidak menggunakan bumbu mi terlalu banyak. “Saya menganjurkan ketika hendak makan mi instan, saya hanya menggunakan setengah bumbu mi tersebut,” ujarnya. *[ Redaksi SB ]🙏🙏