JMD Gelar Persekutuan Doa Akhir Tahun di GPI Serang-Cilegon

SINARBANTEN.COM, Serang – Para pimpinan gereja-gereja yang tergabung dalam Jaringan Mitra Doa (JMD) Serang menggelar persekutuan doa bulanan pada hari Rabu (5/12/2018), pukul 10.00 – 13.00 WIB di pastori Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Jemaat Serang-Cilegon, kota Serang. Ini merupakan persekutuan doa JMD terakhir di tahun 2018.

Persekutuan doa diawali dengan sebuah pujian penyembahan, “Ku tak membawa apapun juga”. Setelah lagu, dilanjutkan dengan renungan firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. P. Siringoringo, yang merupakan gembala sidang Gereja Pentakosta Sion Indonesia (GPSI) Serang.

Dalam sesi renungan firman Tuhan, Pdt. P. Siringoringo mengusung tema, “Adakah kawin mengawinkan / hubungab sex di surga?” Nats Alkitab yang menjadi rujukan diambil dari Lukas 20:27-40.

“Rasa ingin tahu manusia mengenai misteri alam semesta, manusia, Allah, dan kehidupan setelah kematian sangat besar. Dengan keyakinan terhadap akal budinya, manusia percaya bahwa dirinya mampu mengungkapkan misteri itu, “jelas Siringoringo mengawali renungannya.

Lalu Siringoringo membuat suatu pertanyaan untuk didiskusikan bersama. “Perdebatan orang Saduki dengan Yesus seputar kebangkitan dan pernikahan. Saduki menyodorkan sebuah kasus imajiner yang ekstrim tentang seorang perempuan yang menikah tujuh kali, tetapi ia tetap tidak memiliki anak. Pertanyaan utamanya adalah siapakah suami sah dari perempuan itu saat kebangkitan orang mati? Apakah ada hubungan seks atau kawin mengawinkan di surga? “tanyanya.

Siringoringo melemparkan pertanyaan ini kepada para hadirin untuk didiskusikan berhubung ada pimpinan gereja tertentu di Jakarta ‘diduga’ mempunyai pendapat yang berbeda dengan Alkitab seputar ada tidaknya kawin mengawinkan dan hubungan seks di surga.

Pada mulanya diskusi berjalan dengan tenang. Namun tiba-tiba terjadi silang pendapat diantara para hadirin dengan Pdt. Siringoringo terkait tubuh kemuliaan yang dikenakan oleh Adam dan Hawa sebagai manusia pertama dibandingkan dengan manusia yang telah mengalami kebangkitan tubuh dan naik ke surga.

Tapi silang pendapat tersebut berhasil ditengarai dengan bijaksana olah Pdt. Kasedu Niga, M.Th. Dan akhirnya Kasedu menyerahkan kembali ruang diskusi kepada Pdt. Siringoringo untuk menutupnya dengan sebuah kesimpulan.

“Orang yang layak mengalami kebangkitan akan hidup dalam keabadian. Di alam keabadian, manusia sudah sempurna dan tidak ada unsur hasrat dan nafsu duniawi yang melekat pada dirinya. Karena itulah, manusia tidak mengawinkan dirinya, “pungkas Siringoringo menyimpulkan hasil diskusi yang barusan terjadi.

Akhirnya persekutuan doa JMD ini diakhiri dengan doa syafaat dan makan siang bersama. *[ HGR ] ??