SINARBANTEN.COM, Lebak – Plaza Rangkasbitung Kabupaten Lebak ditunjuk sebagai tempat pemasaran produk pertanian dari para petani di Kabupaten Lebak. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
Para petani Kabupaten Lebak yang memasarkan produksi pertanian di Plaza Rangkasbitung yang tergabung dalam Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA).
Sebab, selama pandemi mereka tidak boleh melakukan kegiatan pemasaran yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.
“Saya pikir produksi pertanian dipasarkan di Plaza Rangkasbitung menguntungkan karena memutus mata rantai tata niaga pemasaran pendistribusian pasar. Selain itu juga produksi pertanian dapat dijadikan destinasi wisata, dimana di Plaza Rangkasbitung dengan lahan luas dan bisa menampung konsumen dari berbagai daerah di Banten,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Senin (6/12/2021).
Adapun produksi pertanian itu adalah beras, buah- buahan, seperti manggis, rambutan, durian, jambu kristal ,dukuh hingga pepaya California. Selain itu juga sayur – sayuran di antaranya kacang panjang, terung, paria, ketimun, bayam dan kangkung.
Selain itu, di Plaza Rangkasbitung juga dipasarkan produksi olahan pangan, seperti kerupuk emping, keripik pisang, singkong, sale pisang dan lainnya.
“Kami optimistis petani yang memasarkan produksinya di Plaza Rangkasbitung dapat meningkatkan pendapatan ekonomi mereka, ” katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, petani Kabupaten Lebak sangat diuntungkan menjual hasil produksinya di Plaza Rangkasbitung, karena bisa memutuskan mata rantai pendistribusian harga hasil pertanian.
Selama ini, kata dia, harga komoditas pertanian ditampung oleh tengkulak dengan harga relatif murah. Dengan demikian, petani memasarkan produksi pertanian di Plaza Rangkasbitung dapat menguntungkan pendapatan petani karena produksi pertanian tidak ke distribusi hingga pengecer.
Sebagai informasi, para petani memasarkan produksi pertanian sejak pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB. *[ Redaksi SB ]🙏🙏