Vaksinasi Anak Usia Sekolah 12-17 Tahun Sudah Dimulai Awal Juli 2021

SINARBANTEN.COM, Jakarta – Sejak awal Juli 2021 program vaksin Covid-19 diperluas ke anak-anak usia 12-17 tahun. Tentu saja, ini membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia, setelah lebih dari setahun proses belajar mengajar dilakukan dengan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring/online).

Seperti diketahui, PJJ daring setahun terakhir ini banyak menyisakan persoalan. Mulai dari penyampaian materi yang tak bisa maksimal lantaran penerimaan siswa terhadap materi pelajaran sangat beragam, hingga keluhan dari orangtua yang sudah kewalahan mengajari siswa di rumah. Loss learning pun bisa menjadi ancaman bagi pendidikan Indonesia

Selain itu, PJJ juga menyebabkan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru, maupun siswa dengan siswa. “Padahal, interaksi dan sosialisasi ini penting buat ke depan, bagaimana dia mengelola emosi, problem solving ini lebih bagus dengan tatap muka langsung dan akan berpengaruh sekali di dunia kerja nantinya,” terang Esther M Daely, perwakilan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ,salah satu pembicara dalam sesi Focus Group Discussion berjudul ‘Vaksinasi dan Pendidikan’ yang dihelat oleh BNPB melalui kanal Youtube.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, pemerintah sempat menyodorkan opsi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Dalam opsi ini, pemerintah pun telah melakukan kajian mendalam dengan tujuan menyelamatkan peserta didik (siswa) dan tenaga pendidik(guru). Bahkan, Pemprov DKI sudah melakukan uji coba dengan melibatkan 85 sekolah medio April – Juni 2021.

Sayang, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa pekan ini memaksa pemerintah untuk , menunda PTMTerbatas . “Kondisi sekarang ini seperti buah simalakama. Jika melaksanakan PTM Terbatas maka yang dipertaruhkan adalah keselamatan jiwa peserta didik dan tenaga pendidik, sedangkan jika tetap melakukan PJJ maka banyak peserta didik yang akan tertinggal dalam pembelajaran,” kata Esther.

Sebagai catatan, berdasarkan pedoman pelaksanaan PTM Terbatas tetap dapat dilakukan dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Khusus untuk wilayah zona hijau dan kuning boleh melakukan PTM Terbatas namun dengan persyaratan yang ketat. Namun untuk zona orange dan merah dilarang sepenuhnya untuk melakukan PTM.

Meski begitu, pemerintah dan stakeholders terkait perlu untuk mencari formula sistem pembelajaran jika pandemi Covid-19 tidak akan pernah berakhir seperti yang dilakukan oleh negara tetangga Singapura.

Apabila semua unsur dalam sekolah sudah mendapatkan vaksin, baik pendidik maupun peserta didik, pembelajaran secara tatap muka pun bisa segera terlaksana, sehingga ancaman loss learning tak lagi ditemui. *[ Redaksi SB ]🙏🙏