Tingkatkan Ekonomi dan Kreativitas, Seniman Lukis Lebak Butuh Kawasan Seni

SINARBANTEN.COM, Lebak – Hingga kini tingkat kehidupan Seniman lukis Kabupaten Lebak, Provinsi Banten masih di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan taraf hidupnya para seniman lukis mendambakan lokasi kawasan seni, yang nantinya selain memberikan kehidupan ekonomi juga memacu kreativitas seniman untuk lebih banyak berkarya.

Leo Zaeni, seorang pelukis komunitas Momonon Rangkasbitung saat ditemui di Lebak mengungkapkan harapannya kepada Bupati Lebak Iti Octavia agar dapat memberikan tempat kawasan khusus untuk seniman atau dibuatkan pasar seni.

Sebenarnya keinginan dan impian para seniman lukis sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak yang memfokuskan lima tahun ke depan (2019-2024) pembangunan sektor pariwisata untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.

Kebijakan pemerintah daerah tersebut sangat didukung para seniman karena akan mendatangkan wisatawan domestik hingga mancanegara.

Sejauh ini, kata dia, para seniman di Kabupaten Lebak memasarkan hasil karya lukisan itu mendirikan galeri di sejumlah lokasi.

Bahkan, dirinya sendiri membuka galeri di Jalan Sunan Bonang. “Kami yakin jika karya lukisan itu berada di lokasi kawasan khusus seni dipastikan pendapatan ekonomi seniman meningkat,” katanya, Jumat (30/8/2019).

Menurut dia, mereka para seniman lukis di Kabupaten Lebak terdapat tujuh komunitas, di antaranya KPJ Rangkasbitung dan Momonon.

Produk karya lukisan mereka kebanyakan beraliran natural, karena banyak permintaan masyarakat juga harganya terjangkau dengan kisaran Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta rupiah.

Namun, saat ini permintaan meningkat dari pesanan masyarakat hingga luar Pulau Jawa setelah dipasarkan melalui media sosial.

Kebanyakan pesanan lukisan itu bentuk realis dan lukis foto untuk dijadikan kenangan yang memiliki nilai seni cukup tinggi.

Biasanya, untuk lukisan realis disimpan di ruangan kerja, ruangan tamu dan ruangan kamar. Lukisan realis itu bisa memberikan inspirasi positif serta memiliki makna tersendiri.

Pemesan lukisan itu dari berbagai komponen masyarakat, beragam profesi hingga pejabat dan pengusaha.

“Kami tidak bisa mengandalkan pendapatan ekonomi dari penjualan melalui galeri. Kami bisa menghasilkan pendapatan jika sepi Rp5 juta dan bila ramai mencapai Rp20 juta/bulan,” katanya.

Begitu juga tokoh seniman lukis Banten Mas Sanoesi Didjaja mengatakan selama ini seniman di Kabupaten Lebak memasarkan karya-karya mereka dengan mendirikan galeri sendiri.

Sebab, mereka hingga kini tidak memiliki lokasi kawasan khusus untuk menampung produk seniman. “Kami berharap Bupati Iti Octavia mendirikan pasar seni guna mendukung destinasi wisata Lebak,” katanya. *[ AS ] ??