SINARBANTEN.COM, Serang – Siapa pun dapat terkena serangan penyakit, baik penyakit yang ringan maupun yang berat tanpa pandang usia. Bayi di kandungan pun mungkin saja menderita sakit; bayi usia tahun pertama pun rentan terhadap penyakit sekali pun memiliki kekebalan tubuh yang diperolehnya dari ibunya. Anak-anak, remaja, orang dewasa dan orang tua sekali pun, dapat ditimpa penyakit. Bahkan pendeta sekali pun mungkin saja tidak berdaya karena diserang penyakit.
Demikianlah yang dialami Pdt. Wilbon Sitorus, gembala sidang Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Serang Cilegon dan juga sebagai koordinator persekutuan doa dari Jaringan Mitra Doa (JMD) Serang terkena serangan DBD dan sudah 3 hari di rawat inap di RS Kurnia, Kramat Watu Serang.
Untuk menunjukkan solidaritas dan cinta kasih sesama hamba Tuhan, maka beberapa hamba Tuhan yang tergabung dalam JMD membesuk Pdt. Sitorus pada hari Jumat (30/8/2019) jam 11.00 – 12.30 WIB.
Berdasarkan pengamatan, keadaan Pdt. Sitorus memang sudah membaik. Tetapi belum diizinkan untuk pulang ke rumah.
“Ya, terimakasih saya ucapkan untuk teman-teman yang sudah datang. Saya sebenarnya sudah membaik. Berhubung nilai Trombosit darah saya masih rendah, maka dokter belum mengizinkan saya pulang, hingga Trombosit darah saya kembali normal, “ungkap Pdt Sitorus kepada Sinar Banten, Jumat (30/8/2019).
Menanggapi hal tersebut, beberapa hamba Tuhan yang hadir memberi saran. Salah satunya gembala sidang GPSI Serang, Pdt. P. Siringo-ringo. “Sebaiknya bapak mencoba meminum aneka sup hewani. Anak saya juga beberapa hari lalu terkena DBD, kemudian minum sup hewani, puji Tuhan nilai Trombosit darahnya naik (normal), “saran Pdt. Siringo-ringo kepada Pdt. Sitorus.
Akhirnya sebelum pulang, setelah menyanyikan lagu pujian penyembahan ‘DarahMu Yesus sucikan aku’, Pdt. Siringo-ringo yang diikuti oleh hamba Tuhan yang lainnya berdoa bagi kesembuhan Pdt. Sitorus. *[ HGR ] ??