Mengungkap Fakta Tentang Obat Kedaluwarsa

SINARBANTEN.COM, Jakarta – Beberapa waktu yang lalu, ada kisah seorang bernama Novi Sri Wahyuni mengaku mendapatkan efek samping seperti mual-mual dan muntah setelah mengonsumsi Vitamin B6 yang telah kedaluwarsa. Ibu yang lagi hamil itu memperoleh obat tersebut saat berobat di Puskesmas Kamal Muara, Jakarta Utara.

Apakah benarkah obat kedaluwarsa berbahaya dikonsumsi karena terdapat efek racun atau kimiawi lainnya bagi tubuh?

Untuk itu, Tim Sinar Banten mencoba mendapatkan informasi dari Dewan Pakar Pengurus Besar Ikatan Dokter (IDI) Dr. M. Nasser.

  1. Obat kedaluwarsa kurangi fungsi obat

Benarkah Obat Kedaluwarsa Beracun? Arief Rahmat Nasser mengatakan, obat yang kedaluwarsa tidak otomatis menjadi sangat berbahaya, dan berubah menjadi racun, namun fungsi obat akhirnya tidak seefektif sebelumnya.

“Itu tidak otomatis sangat berbahaya berubah menjadi racun, itu yang berubah itu efeknya, fungsi obatnya yang berkurang bukan berarti dia jadi racun,” ujar dia.

2. Sistem kedatangan obat, FIFO dan FEFO

Menurut Nasser, sudah ada aturan yang disepakati Internasional mengenai bagaimana obat disimpan. Pertama dengan sistem First In Frist Out (FIFO) yakni obat yang lebih dulu masuk agar lebih dulu di keluarkan dan First Expired First Out (FEFO) yang merupakan sistem penyimpanan obat sesuai masa kedaluwarsanya.

“Obat ini banyak supplier, misalnya paracetamol yang datang bulan Januari kita simpan, kita lihat masih adakah paracetamol sebelumnya, jika ada itu dia ditaruh di belakang yang datang bulan April ditaruh di belakang jadi first come first out, datang lebih dulu itu yang dikeluarkan,” ujar Nasser yang juga merupakan seorang dosen hukum obat dan makanan.

3. Beberapa jenis obat bertahan lebih dari waktu kedaluwarsanya

Bila kita membaca Jurnal Ilmiah berjudul “Stability of Active Ingredients in Long-Expired Prescription Medications” menjelaskan bahwa obat yang telah lewat masa konsumsinya belum tentu kehilangan fungsinya. Tanggal kedaluwarsa hanya jaminan bahwa kemampuan obat dapat dijamin hingga tanggal yang ditentukan tersebut, saat melewati tanggal tersebut fungsi obat kemungkinan akan berkurang.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh M. Nasser bahwa obat kedaluwarsa tidak serta merta berubah menjadi racun.

“Di perusahaan obat itu kalau kita bilang obat itu expired di bulan Februari itu kita masih tambah enam bulan dari Februari itu, masih bisa dipakai enam bulan berikutnya,” kata M. Nasser. *[ IP ] ??