Warga Perkotaan Rentan Terjangkit Asma Akibat Polusi Udara dan Asap

 

SINARBANTEN.COM, Tangerang – Perkotaan identik dengan polusi udara dan asap di perkotaan. Tanpa disadari bahwa hal tersebut dapat menyebabkan penyakit asma. Dan kini penyakit asma itu kian hari semakin meningkat.

Pada saat seminar tentang diagnosa asma dan penatalaksanaannya di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Dokter spesialis dari Siloam Hospitals Lippo Village dr. Samuel SpP menjelaskan, bila tidak dicegah sejak dini, maka dalam jangka waktu yang lama kondisi ini akan semakin meningkat mulai dari serangan asma akut dari stadium ringan hingga yang dapat mengancam jiwa atau mengakibatkan kematian.

“Ada sekitar 75 persen pasien masih melakukan kesalahan dalam menggunakan inhaler secara tidak benar, untuk itu cara penggunaan inhaler sangat penting sekali, “jelas Samuel, Minggu, (30/6/2019).

Samuel mengungkapkan, peserta nantinya bisa mendapatkan pemahaman dan penanganan yang tepat untuk membantu pasien dalam penanganan yang tepat bagi penderitanya. Agar memiliki kualitas hidup yang baik, gejala penyakit dapat terkontrol dan turunnya resiko terjadi serangan.

Dalam seminar ini juga dijelaskan secara rinci dan langkah serta menerapkan metode GINA (Global Initiative For Ashma) sebagai panduan tentang bagaimana para dokter (peserta) agar dapat mengetahui lebih dalam tentang penyakit asma ini.

Sementara dr. Leonardo Simanjuntak SpP. MKes menjelaskan perihal perbedaan asma akut dan kronis. Hal tersebut disebabkan masih banyaknya kesalahan dalam mendiagnosa penyakit asma.

Asma akut lebih tepat untuk digunakan pada penyakit yang diderita dalam durasi yang relatif singkat atau dalam waktu yang cepat.

Sedangkan istilah kronis digunakan untuk menjelaskan suatu penyakit yang diderita dalam kurun waktu yang lama atau berkembang secara perlahan lahan. “Asma bisa juga disebabkan karena udara yang terlalu dingin sehingga akan mengalami batuk yang menerus terutama saat malam hari atau pagi hari,” ujarnya.

Ada perbedaan pemberian inhaler dan oral bagi pasien, urai Simanjuntak. Pemberian inhaler lebih bagus karena langsung ke dalam paru paru. Sementara pemberian oral prosesnya lebih lama karena harus melalui beberapa organ di dalam tubuh. Setelah pemakaian inhaler pastikan pasien harus berkumur. *[ MP ] ??