Akibat Gerakan Tanam Serentak, Panen Padi di Lebak Hingga Juni 2019

SINARBANTEN.COM, Lebak – Akibat adanya gerakan percepatan tanam serentak yang dilakukan oleh petani di Kabupaten Lebak, berdampak terhadap masa panen padi yaitu diperkirakan hingga Juni 2019

Seorang petani, jarpo, 51, dari Desa Sukamanah Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak merasa sangat gembira pada panen kali ini. Panen tahun ini sangat baik karena bisa memanen padi dengan produktivitas tinggi tanpa serangan hama maupun penyakit tanaman, “ungkapnya, Senin (25/3/2019).

Panen padi di wilayahnya itu sekitar 200 hektare dari angka tanam Desember 2018. Saat ini, petani memasuki musim panen raya, karena padi yang dikembangkan bersertifikat unggul dengan masa panen selama tiga bulan.

Selama ini, usaha pertanian pangan cukup menguntungkan dengan biaya produksi Rp10 juta/hektare bisa meraup keuntungan Rp40 juta/hektare. “Kami panen tahun ini menghasilkan sebanyak 70 karung dari lahan seluas satu hektare. Produksi sebanyak itu tentu menguntunkan tanpa serangan hama,” katanya menjelaskan.

Sependapat dengan Jarpo, Manto, 48, seorang petani di Desa Malabar Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak mengaku petani di sini memanen padi seluas 300 hektare dan dipastikan panen berlangsung sampai Juni mendatang.

Mereka petani setelah panen padi terus dilanjutkan kembali gerakan percepatan tanam serentak. “Kami panen padi tahun ini cukup lumayan karena tanpa serangan hama maupun penyakit tanaman,” katanya.

Menurut dia, panen padi tahun ini menghasilkan keuntungan bagi petani, karena kebanyakan mereka menjual dalam bentuk beras,terlebih harga di pasaran cukup bagus dengan kisaran Rp10.300/Kg.

Diperkirakan penghasilan petani dari seluas satu hektare bisa mencapai Rp45 juta/ hektare.

“Kami hasil penjualan beras itu digunakan untuk memperbaiki kondisi bangunan rumah,” kata Memed.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan panen padi di daerah ini pada Maret-April 25 ribu hektare dan kebanyakan tanam Desember 2018 dan Januari 2019.

Saat ini, panen padi hampir di 28 kecamatan,termasuk Kecamatan Malingping, Wanasalam, Cihara, Panggarangan dan Bayah.

Panen padi itu tentu dapat menyumbangkan ketahanan pangan juga peningkatan pendapata ekonomi petani.

Apalagi, saat ini harga gabah kering giling (GKG) di pasaran cukup tinggi dengan rata-rata Rp5.500/kg.

“Jika petani panen padi dengan produksi sebanyak delapan ton maka penghasilan petani di atas Rp40 juta per hektare,” katanya menjelaskan. *[ AA ] ??