Jelang MTQ Banten 25-29 Maret, Panitia Tambah 2 Muatan Lokal

SINARBANTEN.COM, Tangerang –
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-16 tingkat Provinsi Banten di Kota Tangerang pada 25-29 Maret mendatang akan melombakan 10 cabang dengan 27 golongan.

Dua diantara 10 cabang tersebut adalah cabang baru dengan muatan lokal yakni qirotul kutub dan hadist.

“Ada 10 cabang dan 27 golongan yang akan dilombakan. Cabang-cabang itu adalah tilawah, qiroatul quran, murotal, tafsir, khat (kaligrafi), syarhil, fahmil, MMQ (musabaqah makalah Alquran), qirotul kutub dan hadist. Dua terakhir itu muatan lokal,” ujar ketua harian LPTQ Banten Syibli Syarjaya, Selasa (5/3/2019).

Syibli menjelaskan, perlombaan MTQ kali ini berbeda dengan sebelumnya. Jika pada MTQ ke-15 pada 2018 lalu, LPTQ hanya melombakan 8 cabang dengan 25 golongan. Kali ini MTQ menambah dua cabang kearifan lokal. Penambahan dilakukan sebagai persiapan jangka panjang pelaksanaan MTQ nasional di 2020.

“Yang delapan (cabang) dilombakan di tingkat nasional, tapi di 2020 nanti ternyata hadist akan dilombakan juga di nasional. Sebagai persiapan lah,” imbuhnya.

Lantaran penetapan pelaksanaan MTQ ke-16 sudah turun, kata dia, kini pihaknya sudah membuka pendaftaran peserta sejak 20 Februari hingga 5 Maret. Setelah masa pendaftaran habis, pihaknya akan mempublikasikan para peserta yang mendaftar.

Dengan 10 cabang dan 27 golongan maka setiap kabupaten/kota bisa mengirimkan maksimal 62 kafilah untuk berlomba. Dengan kata lain jika seluruh Kabupaten/Kota mengirim kafilah secara penuh, maka akan ada 496 peserta yang akan berpartisipasi di MTQ ke-16 nanti.

“Kita publish kemudian ada masa sanggah. Jadi mereka bisa sanggah, misalnya si ini usia sudah lewat. Kemudian mereka suruh perbaiki, bila perlu suruh mengganti. Baru pada 15 Maret sudah ada pendefinitifan peserta,” ungkapnya.

Untuk menghindari adanya peserta cabutan, Syibli mengaku sudah melakukan antisipasi. Pendaftaran peserta harus berbasis nomor induk kependudukan (NIK). Dengan demikian, jika terdapat indikasi peserta cabutan LPTQ akan langsung bisa mendeteksinya.

“Kita ketat dengan NIK dan KTP-el serta kerja sama dengan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil). (Terkait intrupsi soal peserta) kalau mereka berbicara by data kita respon, kalau hanya lisan kita tidak akan terima,” tuturnya.

Syibli menambahkan, dalam penepatan pelaksanaan MTQ juga LPTQ telah menetapkan Kota Tangerang Selatan sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ ke-17 tingkat Provinsi Banten pada 2020 mendatang.

“Penunjukan MTQ 2020 sudah turun SK-nya. Insya Allah 2020 itu Kota Tangerang Selatan (sebagai tuan rumah),” ujarnya.

Sementara, Penjabat Sekda Banten Ino S Rawita mengatakan, untuk pembiayaan pelaksanaan MTQ, Pemprov telah menyiapkan alokasi dana sebesar Rp 4,5 miliar.

“Yang di kita Rp 4,5 miliar. Insya Allah pemprov akan memplot anggaran itu,” katanya.

Pendanaan juga akan di-support oleh Pemkot Tangerang selaku tuan rumah. Ino berharap, dengan sharing anggaran tersebut pelaksanaan MTQ bisa berjalan dengan lancar.

“Saya mengapresiasi langkah kabuaten/kota di Banten yang turut serta mempersiapkan MTQ. Dengan demikian masyarakat di Banten antusias menyambutnya. Menjadikan masyarakat senang dan memasyarakatkan alquran,” paparnya. *[ MP ] ??