SINARBANTEN.COM, Jakarta — Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, menegaskan kejadian bencana alam tidak bisa dikaitkan dengan seorang pemimpin.
Dia mengaku sempat merasa jengkel dengan ramainya perbincangan di media sosial yang mengaitkan kejadian bencana dengan rezim pemerintahan.
Menurutnya, jika ingin dikaitkan dengan rezim pemerintahan, melihat data bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 2008 hingga 2018, kejadian bencana alam lebih banyak terjadi di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kejadian tersebut banyak ya karena SBY menjabat selama 10 tahun. Kejadian bencana di Indonesia tidak ada kaitannya dengan pemimpin, ini urusan kemanusiaan, tidak ada kaitannya dengan politik. Semua bergerak untuk kemanusiaan. Tidak ada kaitannya, siapapun pemimpin Indonesia pasti akan menghadapi bencana,” ujarnya di Jakarta, Selasa (01/01/2019).
Dia melanjutkan, data kejadian bencana alam yang mengalami peningkatan tersebut disebabkan kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi membuat pendataan setiap kejadian semakin cepat danlengkap, selain itu lembaga yang menaungi kebencanaan telah lebih baik.
“Pada zaman orde baru tidak ada lembaga yang melakukan pendataan setiap kejadian bencana, sehingga tidak ada data yang diterima,” jelas Sutopo. *[ SM ] ??