SINARBANTEN.COM, Serang – Perayaan Natal Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) Jemaat Serang-Cilegon yang dilaksanakan di gedung peribadatan Bersama Gereja Abraham kompleks Grup I Kopassus, Serang, Sabtu, (8/12/2018) berjalan hikmat.
Perayaan natal kali ini mengusung tema: “Berjaga-jagalah dan Berdoalah”, yang diambil dari nats Alkitab Matius 26:41. Kotbah natal disampaikan oleh Pdt. Goodman Sirait, M.Th.
Acara dimulai tepat pukul 18.00 – 21.30 WIB, dihadiri sekitar 550-an orang yang terdiri dari seluruh jemaat GPI Serang-Cilegon dan turut hadir para undangan perwakilan Kopassus, hamba Tuhan se-Banten Barat dan umat kristiani yang ada di kota Serang.
Acara natal dimulai dengan lagu: “Dari pulau dan benua”. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa Puji pujian dan penyembahan Kepada Tuhan Yesus.
Perayaan ibadah Natal GPI Serang-Cilegon juga dihibur dengan pembacaan liturgi natal dari ayat-ayat Alkitab oleh anak-anak sekolah Minggu, Koor ibu, Koor Sektor I, II, dan III, persembahan lagu dari anak-anak sekolah Minggu GPI Serang-Cilegon dan lagu pujian dari Paduan suara pemuda-pemudi jemaat GPSI Serang.
Dalam sesi firman Tuhan yang dibawakan oleh Pdt. Goodman Sirait, M.Th disesuaikan dengan Thema Natal, “Berjaga-jagalah dan Berdoalah”, Matius 26:41.
Pdt. Sirait menjelaskan, “Perlu kita ketahui, kejadian di taman Getsemani mengingatkan kita bahwa Yesus sendiri sebagai manusia akan menghadapi persoalan-persoalan yang berat. Semula Yesus berharap agar para murid bisa menyertai diri-Nya. Tetapi, karena daging lemah menyadarkan Yesus bahwa ternyata di saat Ia berjuang menggumuli berbagai konsekuensi dahsyat yang harus ditanggung-Nya, para murid justru tertidur nyenyak.”
“Jika kita mengamati pergumulan Yesus di Taman Getsemani ini, ada saat di mana Ia ingin sekali melepaskan hal yang disebut-Nya sebagai cawan pahit. Sikap Yesus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana Dia bersikap terhadap pergumulan yang sangat berat dalam hidup-Nya, yaitu berdoa, mempersiapkan hati sehingga dengan hati yang tulus tunduk pada kehendak Bapa, “jelasnya.
Lalu Pdt. Sirait mengakhiri kotbahnya dengan mengatakan apa yang Yesus lakukan di Taman Getsemani adalah bentuk penyerahan diri sepenuhnya pada Allah. “Tuhan Yesus tahu bahwa apa yang akan dilakukan-Nya, yaitu menderita dan mati di salib bukanlah untuk kepentingan diri-Nya sendiri, tetapi untuk menggenapi rencana keselamatan Allah bagi umat manusia, “pungkasnya.
Ibadah Natal diakhiri dengan doa berkat yang disampaikan oleh gembala sidang GPI Serang-Cilegon Pdt. Wilbon Sitorus.
Usai ibadah, dilanjutkan dengan kata sambutan/laporan Ketua Panitia Natal, Bapak B. Panjaitan dan acara kuis berhadiah sambil dibagikannya konsumsi kepada seluruh peserta yang hadir. *[ HGR ] ??