SINARBANTEN.COM, Serang – Supaya bahasa Jawa Banten tidak punah dan tetap lestari, maka Pemerintah Kota Serang tetap konsisten menjadikan bahasa Jawa Banten sebagai muatan lokal (mulok) di dunia pendidikan.
“Bahasa daerah sangat penting sebagai bagian dari pendidikan karakter bagi generasi muda, khususnya pelajar di Kota Serang. Karena bahasa daerah adalah bahasa ibu,” ujar Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia usai membuka kegiatan di ruang aula Lt. 1 Setda Kota Serang, Selasa (8/7/2025).
Kader PKS itu menilai bahwa penggunaan bahasa daerah di kalangan anak muda masih menghadapi berbagai tantangan.
“Selama ini mungkin banyak anak muda yang mungkin ragu atau bahkan malu. Hari ini kita dorong supaya bahasa daerah ini menjadi bahasa kebanggaan,” ucap Agis
Agis berharap bahwa penyusunan kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Bahasa Jawa Banten Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP), dapat membawa dampak baik kepada para pelajar.
“Penyusunan kurikulum yang jelas nanti akan melahirkan metode-metode yang lebih kreatif, dan inovatif. Sehingga nanti generasi muda akan percaya diri dan pastinya mereka akan bangga menggunakan bahasa daerah,” tambahnya
Selain kurikulum, lanjut agis Pemkot Serang juga berencana menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) secara berkala sebagai bentuk kegiatan pelestarian budaya.
“Selain dari kebijakan, kedepannya kita akan mendorong berbagai kegiatan. Misalnya festival bahasa ibu. Buatlah tiap bulan, bulan ini SD, bulan depannya SMP, lalu SMA, lalu umum,” jelas Agis.*[ Redaksi SB ] 🙏🙏





























