SINARBANTEN.COM, Jakarta – Virus Mpox atau cacar monyet sudah menyebar di Indonesia. Mpox pertama kali menyerang manusia pada tahun 1970 di Afrika. Gejala virus ini ditandai dengan demam disusul bintik-bintik merah di kulit yang berair. Hal itu berlangsung selama 2-4 minggu.
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik saat menghadapi penyebaran virus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox).
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Terus bagi penyintas perlu diedukasi dan isolasi mandiri (isoman),” ujar Syahrizal, Sabtu (31/8/2024).
Kementerian Kesehatan melaporkan, sejak kasus pertama penyebaran Mpox yang ditemukan pada 20 Agustus 2024 hingga Rabu (28/8/2024), Mpox di Indonesia telah mencapai 88 kasus.
Sebelumnya, kasus selama 2024 terkonfirmasi sebanyak 14 kasus yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan DI Yogyakarta.
Untuk menghambat penyebaran virus Mpox pemerintah berencana mendatangkan 1.600 dosis vaksin tambahan.
“Dari 1.000 dosis yang kami datangkan, saat ini hanya tersisa 40 dosis. Kami sedang menunggu kedatangan 1.600 dosis vaksin tambahan yang diharapkan tiba minggu ini,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (27/8/24) dikutip Antara.
Perlu diketahui, virus Mpox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet pada sejumlah hewan, termasuk manusia. Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyari otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah. *[ Redaksi SB ] 🙏🙏





























