SINARBANTEN.COM, Lebak – Untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh pada anak akibat kurang asupan gizi, Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengajak masyarakat mengonsumsi ikan dan telur
Perlu diketahui, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi anak stunting di Lebak sebesar 27,5 persen yang artinya dari 100 anak yang ada di Lebak, 27 di antaranya mengalami stunting.
Namun demikian, jumlah penanganan stunting di Kabupaten Lebak berjalan baik setelah dilakukan pengukuran tubuh pada Mei 2023 kepada 108 ribu balita yang dinyatakan stunting berdasarkan “by name by adress” atau sesuai nama dan alamat tercatat 3.736 balita, padahal tahun sebelumnya 4.618 orang.
Wakil Bupati Ade Sumardi di Lebak mengatakan Pemkab Lebak kini mengoptimalkan sosialisasi dan kampanye agar masyarakat gemar mengkonsumsi telur dan ikan, karena mampu menurunkan angka stunting sekaligus mencegah kekerdilan tersebut.
“Kami berharap masyarakat dapat mengkonsumsi ikan dan telur. Saya kira gizi yang terkandung pada ikan dan telur itu benar-benar bagus dan bisa mencegah stunting. Kami meyakini angka prevalensi stunting dipastikan menurun 14 persen sesuai target Presiden Jokowi pada 2024,” jelasnya, Senin (31/7/2023).
Agar program tersebut berjalan lancar, kini pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan perusahaan unggas dan setiap bulan membagikan telur kepada masyarakat.
Selain itu juga Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI menyalurkan daging unggas dan telur sebanyak 1 kilogram pada keluarga rawan stunting.
Penyaluran bantuan telur dan daging itu melibatkan PT Pos Indonesia untuk pendistribusian ke titik-titik lokasi penerima.
Ia menjelaskan, untuk mendukung peningkatan konsumsi ikan, Pemprov Banten menebar benih ikan tawar jenis patin di sejumlah bendungan dan embung di Kabupaten Lebak yang nantinya masyarakat bisa mengambil ikan tersebut.
“Kami berharap masyarakat dapat mengkonsumsi telur, ikan dan daging sehingga status gizi warga menjadi baik,” kata Ade Sumardi yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Lebak. *[ Redaksi SB ]