Pemerintah Tidak Akan Pakai Jasa Pawang Hujan Di KTT G20 Bali

SINARBANTEN.COM, Jakarta – Bulan November hingga Desember diperkirakan setiap daerah di Indonesia mengalami curah hujan yang tinggi, termasuk di Bali tempat digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Dalam menghadapi curah hujan yang tinggi ini, pemerintah tidak akan menyewa jasa pawang hujan untuk G20. Hal tersebut langsung diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara RI, Setya Utama, dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022).

“Pawang hujan, ya kita semua kerahkan apa yang kita bisa. Mungkin doa bersama lah ya. Doa dari kita semua supaya acara-acara yang kita siapkan di luar ruangan bisa berlangsung dengan baik. Tentu saja soal cuaca ini kan keputusan dari Tuhan ya, jadi kita berusaha dengan berdoa saja,” kata Setya.

Dikutip dari Antara news.com, acara puncak KTT G20 dimulai pada 15 dan 16 November 2022. Sebagian acara digelar di luar ruangan. Delegasi akan melakukan aktivitas tambahan (side event) berupa penanaman bakau (mangrove) di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai.

Ada pula jamuan makan malam di luar ruangan, yakni di Garuda Wisnu Kencana di Ungasan, Badung. Di lokasi itu, bakal ada pertunjukan untuk para tamu. Namun bila hujan tetap turun, rencana cadangan bakal diterapkan.

“Kita sebenarnya sudah siapkan juga kalau terjadi hujan, mudah-mudahan tidak, acara tetap bisa berlangsung di holding room… Tentu saya yakin tidak sebagus kalau di outdoor. Mudah-mudahan tidak hujan,” kata Setya.

Sebagai informasi, pemerintah menyiapkan antisipasi saintifik yakni melalui lembaga terpercaya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dua lembaga itu berkolaborasi merekayasa cuaca dan bekerja sejak jauh-jauh hari. *[ Redaksi SB ]πŸ™πŸ™