SINARBANTEN.COM, Jakarta – Saat ini ada tiga jenis penyakit yang lagi viral menyerang masyarakat Indonesia yaitu cacar monyet, cacar air, dan COVID-19. Namun demikian masih banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaan gejala dari ke tiga penyakit tersebut.
Dikutip dari laman detik.com, Dr dr H Prasetya Mawardi SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) merinci beda gejala ruam pada cacar monyet, cacar air, hingga COVID-19. Meski sulit diidentifikasi, ada pembeda wujud kelainan kulit pada ketiga penyakit tersebut.
Menurutnya, kelainan kulit pada cacar air dimulai dari lesi yang mulanya muncul di wajah dan berakhir menyebar ke nyari seluruh bagian tubuh. Kondisi ini tidak ditemukan pada pasien cacar monyet.
“Berbeda dengan monkeypox yang lesi di badan, atau punggung relatif sedikit,” katanya dalam konferensi pers PB IDI, Selasa (2/9/2022).
“Lesi karena cacar monyet lebih banyak muncul di bagian wajah atau anggota gerak atas atau tangan,” sambung dia.
Sementara pada infeksi COVID-19, wujud kelainan pada kulit dimulai dari bintik-bintik seperti perdarahan kecil yang bisa muncul di area tubuh mana saja.
“Sementara pada monkeypox, ada plenting kecil dan segera berkembang relatif padat, kelainan kulitnya, yang menunjukkan itu adalah infeksi virus, dan biasanya banyak tersebar di area wajah dan tangan,” pungkas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Satgas IDI Monkeypox memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah. Utamanya dalam mendeteksi dan skrining di pintu masuk pelabuhan, bandara, hingga pos lintas batas darat negara (PLBDN). IDI juga mendesak peningkatan kemampaun lab jejaring untuk mendeteksi molekular spesimen pasien suspek cacar monyet atau yang dicurigai terkena monkeypox.
Adapun peningkatan kewaspadaan deteksi dibarengi dengan edukasi pencegahan, cara penularan, hingga gejala yang kerap muncul. *[ Redaksi SB ]🙏🙏