SINARBANTEN.COM, Serang – Agar terhindar dari rasa haus, kebanyakan masyarakat Indonesia membawakan minuman dengan wadah botol plastik karena sangat mudah dan praktis. Namun, ada efek buruk dari penggunaan botol plastik ini, bukan hanya bagi lingkungan, tapi juga bagi kesehatan kita secara langsung.
Menurut Thomson Reuters Foundation, mengutip dari Eat This, manusia mengonsumsi 19,9 kg plastik sepanjang hidup mereka. Meski kelihatannya ini tidak benar, tapi pada kenyataannya partikel plastik memang masuk ke dalam tubuh kita, dan itu adalah mikroplastik, yaitu mikropartikel kecil yang dipecah menjadi produk plastik.
Ketika para ilmuwan meneliti keberadaan mikroplastik dari barang-barang yang kita konsumsi, makin jelas ditemukan bahwa plastik adalah bahan sintesis yang terbuat dari bahan kimia yang tidak terurai secara alami. Kita akhirnya mengonsumsi mikropartikel kecil buatan manusia yang pada akhirnya ada di tubuh kita.
Dari semua produk makanan atau minuman, kemasan dari botol plastik mungkin mengandung plastik paling banyak dari minuman apa pun. Ini setidaknya menurut data WHO dan Organinasi Jurnalisme Nirlaba Orb Media, yang dilaporkan oleh Business Insider pada 2019.
โPotongan plastik kecil ini banyak yang lebih tipis dari sehelai rambut manusia dan ada di mana-mana,โ tulis Business Insideryang menyatakan bahwa peminum air minum dalam kemasan rata โ rata mengoonsumsi 10,4 partikel plastik dalam setiap botolnya.
Senada, laporan terbaru dari Harvard, Chicago’s School of Public Health, dan lembaga ilmu kedokteran lainnya juga menemukan bahwa bahan kimia tertentu yang ditemukan dalam plastik, seperti ftalat dan bisphenol A atau “BPA”. BPA bisa menjadi racun di dalam tubuh yang berhubungan dengan kanker tertentu, seperti kanker payudara dan kanker hati. Perlu diperhatikan bahwa ini berbicara tentang wadah plastik yang dipanaskan di dalam microwave.
Jadi mengingat adanya dampak buruk bagi kesehatan tubuh apabila minum air dari botol plastik, maka mulai sekarang kita harus mengambil keputusan untuk membawa sendiri kemasan minuman dan makanan nonplastik. Keputusan yang kita ambil sekarang, akan berdampak bagi kesehatan tubuh di masa depan. *[ Redaksi SB ]๐๐