SINARBANTEN.COM, Jakarta – Ternyata kegiatan belajar mengajar di rumah selama masa pandemik virus corona baru (Covid-19) membuat stres anak-anak patut menjadi perhatian bersama. Demikian Laporan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang diterima psikolog anak Seto Mulyadi.
Selanjutnya, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto memaparkan tentang kegalauan anak belajar di rumah dalam jumpa pers virtual, di Gedung BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (25/4/2020).
“Berdasarkan laporan yang kami terima dari LPAI, ternyata banyak anak-anak yang mengalami stres, tertekan. Mereka lebih suka belajar di kelas dari pada di rumah. Salah satu hal yang membuat anak-anak stres adalah tidak bisa belajar seperti di sekolah,” kata kak Seto.
“Sebabnya, orang tua masih terus beradaptasi diri dengan anak-anaknya. Para orang tua sekarang harus menjadi guru tiba-tiba di dalam rumah, dan kemudian mencoba untuk menjelaskan menerangkan, memaksakan suatu hal dicapai oleh putra-putrinya sendiri, sehingga akhirnya yang muncul adalah anak-anak tertekan,” tambahnya.
Selanjutnya, kak Seto berharap para orang tua bisa lebih persuasif dalam mengajarkan anak-anaknya. Tentunya dengan belajar dari cara mengajar para guru sekolah.
“Kebanyakan anak ingin segera rindu pulang kembali lagi ke sekolah, bertemu dengan ibu guru atau bapak guru yang menjelaskannya dengan lebih nyaman, lebih tenang, lebih kreatif. Tekanan-tekanan demikian tanpa sadar menimbulkan stress pada anak-anak,” jelas Pencipta karakter boneka Si Komo itu dengan bijaksana. *[ MP ] ??