Ketersediaan Solar Bersubsidi Mulai Langka Di Banten

SINARBANTEN.COM, Pandeglang -Selama sepekan ini terjadi kelangkaan bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar di beberapa daerah di Banten khususnya di Kabupaten Pandeglang dan Serang.

Kelangkaan tersebut terlihat di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banten mencantumkan tulisan solar habis dalam papan-papan pengumuman.

Menanggapi hal tersebut, ketua Organisasi Kendaraan Daerah (Organda) Provinsi Banten H.Emus Mustagfirin mengatakan kepada media bahwa pihaknya banyak menerima keluhan dari para pengusaha PO, salah satunya PO Asli H.Cece Nurmansyah yang mengadukan kepada Organda Banten.

“Sepekan terakhir ini, kami banyak menerima keluhan, mulai adanya kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar, dan kita juga khawatir kelangkaan solar itu menjelang musim puncak angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 terjadi di Banten,” jelasnya, Senin (18/11/2019).

Hingga saat ini, ungkap Emus, kami belum tahu persisnya, alasan habisnya solar dibeberapa SPBU, terkadang ramai antre BBM, Solar subsidi tidak tahu ke mana.

“Keadaan kelangkaan solar tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir kemarin dan masih berlanjut hingga saat ini. Berdasarkan laporan yang diterima Organda, pasokan di daerah semakin hari semakin minim, karena terjadi pengurangan volume pengiriman, “papar Emus.

Emus mengatakan, dalam sepekan terakhir sepanjang jalan lintas Labuan-Kalideres terjadi kelangkaan Solar yang kerap terjadi antrean cukup panjang di SPBU. Kondisi itu sebagai kelanjutan dari pembatasan BBM bersubsidi yang edarannya sudah dicabut oleh BPH Migas.

“Ini kejadian lagi mahal kalau kita dengar, beberapa yang punya SPBU Pertamina ada yang kasih tahu operator pasokan dikurangi, volumenya diturunkan,” katanya.

Mewakili para pengusaha bus, H. Cece Nurmansyah, mengatakan para pengusaha otobus mengalami kerugian berupa pengurangan jumlah ritase atau utilitas angkutan yang menurun. “Sebagai dampaknya, mau tak mau kita harus mengurangi jumlah angkutan kendaraan yang beroperasi karena adanya kelangkaan solar bersubsidi itu,” pungkasnya. *[ AS ] ??