BPBD BANTEN: Daerah Cilograng Hingga Anyer Merupakan Kawasan Rawan Gempa dan Tsunami

SINARBANTEN.COM, Rangkasbitung – Pada hari Senin (12/8/2019), usai menerima pataka Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami di Kecamatan Bayah, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Kusmayadi mengatakan sepanjang pesisir pantai Selat Sunda dari perbatasan Cilograng, Kabupaten Lebak, sampai Anyer, Kabupaten Serang, masuk dalam kawasan sangat rawan gempa dan tsunami (zona merah).

Kusmayadi menambahkan, potensi bencana kedua adalah Anak Gunung Krakatau, sudah teruji dari semenjak 1883 (meletus dan menyebabkan tsunami) sampai kemarin (terjadi tsunami) tanggal 22 Desember 2018. “Demikian nyata bahwa kita memiliki potensi bencana, baik alam, non alam termasuk bencana sosial, sehingga salah satu kuncinya adalah menyosialisasikan kepada masyarakat untuk mengetahui bahwa di daerahnya rawan sehingga harapannya bisa mengantisipasi,” katanya.

Kasubdit Peran Masyarakat Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB Pangarso Surotomo menuturkan, tujuan ekspedisi Destana Tsunami adalah memberikan pemahaman kepada seluruh unsur dan masyarakat.

“Bagaimana program desa tangguh mulai dijalankan di desa. Nah salah satunya menyiapkan, memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ada ancaman potensi tsunami dan gempa sehingga masyarakat menjadi lebih memahami dan kalau terjadi bencana mereka bisa mempersiapkan dirinya untuk penyelematan,”katanya.

Kegiatan ekspedisi Destana Tsunami diikuti berbagai unsur dan masyarakat dari mulai pelajar, kepala desa, relawan dari RAPI, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU, PMI, Tagana, BPBD, dan relawan lainnya. “Kenapa harus melibatkan semua unsur, karena bencana itu tidak bisa ditangani satu pihak harus seluruh pihak terlibat. Baik pemerintah, dunia usaha, relawan akademisi juga media sehingga kami libatkan lima unsur ini,” katanya.

Ekspedisi Destana Tsunami mulai dijalankan tanggal 12 Juli hingga 16 Agustus sepanjang laut Selatan Jawa. Dengan kegiatan sosialisasi meliputi 24 kabupaten di lima provinsi yang menjangkau 584 desa rawan tsunami. “Kenapa kita mulai dari Jawa karena pantai Selatan Jawa penduduknya banyak, Kemudian hampir seluruh pantai di Jawa menjadi tujuan wisata. Sehingga penting kita edukasi semua masyarakat, tidak cuma sekolah tetapi pedagang di pantai supaya dia bisa mengingatkan pengunjung pantainya rawan tsunami sehingga harus hati – hati,” katanya. *[ IP ] ??