Masuki Musim Kemarau, Distan Banten Imbau Petani Percepat Jadwal Tanam

SINARBANTEN.COM, Serang – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten Agus M Tauchid mengimbau para petani yang masih dalam proses pengolahan sawah atau lahan agar mempercepat pola tanam padi untuk mengantisipasi kekeringan memasuki musim kemarau.

Hingga saat ini, jelas Agus, pihaknya terus berupaya mengantisipasi angka kekeringan tanaman padi di Banten yang saat ini angkanya sudah mencapai sekitar 9 ribu hektar, lokasi sawah kekeringan tersebut paling banyak di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Kabupaten Serang.

“Memang ada beberapa daerah di Banten yang mengalami kekeringan, namun kami yakinkan tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan di Banten. Walaupun berpengaruh kami yakin masih dibawah 5 persen,” katanya, Kamis (4/7/2019).

Agus menjelaskan, lahan atau sawah yang mengalami kekeringan berada pada lokasi-lokasi sawah tadah hujan karena sumber irigasi atau pengairan untuk sawah tersebut tidak ada. Dari jumlah sekitar 9 ribu hektar yang terkena kekeringan tersebut sampai saat ini belum bisa dipastikan berpotensi terhadap gagal panen atau puso.

“Memang awal tanamnya juga mengandalkan air hujan, bukan pada lahan-lahan irigasi teknis. Kekeringannya masih dalam kategori ringan, sedang dan berat. Belum terjadi puso,”ungkapnya.

Agus berharap dengan kondisi saat ini para petani bisa memajukan pola tanam, karena masih ada beberapa lokasi yang sumber airnya masih ada dan masih terjasi hujan.

Namun demikian, dalam prakterknya di tingkat petani tergantung dalam proses pengolahan tanah untuk bisa mempercepat pola tanam tersebut.

Di tempat yang berbeda, Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Perkim) Banten HM Yanuar mengatakan, meskipun di sejumlah daerah di Banten yang mengalami kekeringan dan warga kesulitan mendapatkan air bersih, pihaknya belum menerima permintaan dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih untuk daerah yang mengalami kekeringan di Banten.

“Kemarin saya dengar di Pandeglang ada warga yang kesulitan air bersih, tapi belum ada permintaan ke kami. Mungkin masih bisa ditangani oleh pemda setempat,” kata Yanuar.

Bila ada permintaan air bersih dari warga, lanjut Yanuar, mohon disampaikan Kepada pemerintah daerah setempat, agar kami siap untuk membantu menyalurkan air bersih dan berkordinasi dengan badang penanggulangan bencana daerah (BPBD) serta dinas terkait. *[ AM ] ??