533 Hektar Sawah di Pandeglang Puso Akibat Kekeringan

SINARBANTEN.COM, Pandeglang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah provinsi Banten akan mengalami kekeringan termasuk kabupaten Pandeglang. Akibatnya, ratusan hektar sawah itu terancam puso alias gagal panen.

Menurut data dari BMKG dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Pagelaran wilayah yang mengalami kekeringan diantaranya di Desa Tegal Papak terkena 115 hektar, Desa Margagiri 148 hektar dan Desa Margasana 20 hektar. Desa tersebut dinilai paling parah.

Kondisi ini di perparah dengan tidak adanya drainase di tiga desa tersebut. Sehingga permukaan sawah mulai retak dan batang padi mulai mengering.

Selain di tiga desa itu, masih ada sawah desa lainnya yang terkena kekeringan, seperti Desa Bama 20 hektar, Pagelaran 50 hektar, Sukadame 50 hektar, Kertasana 40 hektar, Bulagor 50 hektar, Desa Harapan Karya 40 hektar.
Jika di total keselurahan terdapat 533 hektar sawah di Kecamatan Pagelaran terkena kekeringan.

Petugas POPT Kecamatan Pagelaran Bayi Sumarta, mengatakan kekeringan yang melanda di Kecamatan Pagelaran bisa saja meluas jika tidak ada hujan.karena di 3 Desa itu tidak ada drainase.

“Karena sawah di Kecamatan Pagelaran ini tadah hujan, memang dampaknya itu terasa sangat luar biasa. Terutama di 3 Desa itu, tidak bisa di upayakan untuk kompanisasi. Artinya, diterjang kemarau sebulan saja bisa langsung terkena kekeringan,” kata Sumarta, Senin (1/6/2019).

Di tempat yang terpisah, salah seorang petani di kecamatan pagelaran Hendra mengatakan, akibat kekeringan yang terjadi diwilayahnya secara otomatis bisa menyebabkan tanaman padi miliknya rusak dan gagal panen. Padahal usia padi yanh ditanamnya sebentar lagi akan panen.

“Akibat kekeringan kali ini hasil panen sawah saya tidak optimal. Kemungkinan besar kami petani di daerah ini akan mengalami gagal panen,” imbuhnya. *[ AA ] ??