SINARBANTEN.COM, Serang – Menanggapi banyaknya ASN yang mangkir dan malas bekerja selama bulan Ramadhan ini, membuat Gubernur Banten Wahidin Halim berang karena bulan puasa bukan untuk malas-malasan, tapi untuk bekerja sambil ibadah.
Kemudian Wahidin meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten mencatat ASN Pemprov Banten yang malas selama bulan puasa. Mantan Wali Kota Tangerang tersebut, menyiapkan sanksi tegas bagi ASN malas tersebut.
“BKD siapkan nama orang-orangnya, harusnya setelah absen langsung masuk. Inspektur digaji untuk mengawasi. Kalau enggak mau disiplin, pecat aja. Kami enggak butuh orang tidak disiplin, kami butuh yang rajin,” katanya Wahidin di pengajian bersama Hari Peringatan Otonomi Daerah XXIII, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Kesadaran Nasional, di Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (20/5/2019).
Perilaku malas, ungkap Wahidin, merupakan cermin tidak bertanggung jawab dan tidak amanah atas profesi dan jabatan yang diemban. Selain itu, malas juga cerminan tidak bersyukur atas gaji dan tunjangan yang diterimanya yang berasal dari uang rakyat.
“Kami siapkan gaji THR 13,14, THR, tukin kami berikan, harusnya banyak bersyukur. Bersyukur tidak sekadar mengucapkan alhamdulillah, tapi diimplementasikan kita disiplin, rajin sebagai bentuk rasa syukur. Harus dipraktikkan. Akan saya perangi pejabat-pejabat yang malas. Kalau kalian masih nyinyir, jangan harap tukin diberikan. Saya perang badar dengan yang malas,” ujarnya.
Menurut dia, porfesi ASN merupakan pilihan hidup yang di dalamnya terdapat hak dan kewajiban. ASN sudah seharusnya patuh terhadap peraturan yang telah dibuat dan tidak mempersoalkannya, seperti harus masuk kerja pukul 06.00 WIB.
“Kalau masuk jam 06.00 WIB ya masuk jam 06.00 WIB, jangan nyinyir, karena pasti gubernur dan wagub punya tujuan yang baik. Kalau pulang ya pulang, kumpul dengan keluarga,” ucapnya.
Ia mengingatkan, agar ASN menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membayar zakat, infak, dan sedekah di Baznas Provinsi Banten melalui Baitul Mal. Sebab, pendapatan yang diperoleh dari masyarakat Banten sebaiknya disalurkan kembali ke masyarakat Banten yang membutuhkan.
“Jangan dibawa pulang kampung, bayar di Banten, lalu silakan pulang dengan selamat, karena didoain sama rakyat Banten dan saya. Bawa mobil (dinas) silakan, saya dan pak Andika paling bijaksana selalu memberikan kemudahan. Izin cuti silakan, tapi kalau sudah waktunya masuk, ya masuk,” tuturnya.
Membayar zakat, infak, dan sedekah, kata dia, akan mendatangkan keberkahan pada kehidupan setiap manusia. Setiap keberkahan akan mendatangkan ketaatan kepada Allah SWT dan menumbuhkan kesalehan dalam diri. Sebaliknya, terasa berat membayar zakat akan membuat segala didapat selalu terasa kurang.
Wahidin mengharapkan para ASN taati aturan. “Pulang kampung silakan, tanggal 24 Mei saya suruh BPKAD semua sudah dicairkan. Biar pada mencar ke mana-kemana cari baju Lebaran. Ingat, masuk kerja kembali harus on time, “pungkasnya. *[ TI ] ??