Aspartani Banten Berharap Presiden Mlindungi Harga Produksi Pertanian

SINARBANTEN.COM, Lebak – Ketua Aspartani Provinsi Banten H Ulung mengemukakan harapannya terhadap presiden terpilih agar dapat mengalokasikan anggaran untuk subsidi harga hasil pertanian, yang bisa digunakan ketika harga hasil pertanian anjlok di pasaran.

Hal tersebut dikemukakan Ulung sebagai penyambung lidah dari para petani yang tergabung dalam Asosiasi Pasar Tani (Aspartani) Provinsi Banten yang sangat berharap presiden terpilih dapat “melindungi” harga hasil pertanian sehingga petani terhindar dari kerugian.

“Selama ini, petani belum mempunyai kepastian mendapat keuntungan dari hasil panennya, karena terkadang harga komoditas pertanian rendah, dan tidak sebanding dengan biaya produksi sehingga mengali kerugian, “kata Ulung.

Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk subsidi pupuk,benih dan alsintan hingga Rp60 triliun. Namun, subsidi tersebut dinilai kurang membawa kesejahteraan ekonomi petani.

Oleh karena itu, sambung Ulung, pemerintah lebih baik mengalihkan anggaran subsidi pupuk, benih dan alsintan ke subsidi hasil produksi agar petani termotivasi mengelola usaha pertanian.

Misalnya, kata dia, harga cabai di pasaran Rp40.000/Kg maka pemerintah memberikan subsidi hasil ke petani sebesar Rp20.000/Kg.

“Pemberian subsidi hasil itu dipastikan pendapatan petani meningkat dan menguntungkan,” katanya.

Menurut dia, selama ini, pelaku usaha pertanian terkadang merugi dan tidak menguntungkan akibat harga di pasaran jatuh. Permasalahan itu hingga kini selalu membayangi usaha petani karena tidak adanya perlindungan pasar tersebut.

“Kami berharap presiden terpilih dapat memogramkan subsidi hasil dan petani bisa terlindungi usaha pertanian itu,” katanya.

Ia mengatakan, diberbagai negara di ASEAN, seperti Vietnam dan Thailand telah menerapkan subsidi hasil usaha pertanian.

Penerapan subsidi hasil dapat melindungi harga komoditas pertanian, karena ditampung oleh pemerintah dengan harga pasaran.

Penerapan subsidi hasil juga dapat memutus mata rantai tengkulak, dimana tengkulak menentukan harga pasaran sehingga keuntungan petani tidak maksimal. “Kami minta subsidi hasil bisa direalisasikan, sehingga kehidupan petani menjadi sejahtera,” katanya. *[ TI ] ??