Di Seluruh Provinsi Banten Terdapat 190.000 Hektare Lahan Kritis

SINARBANTEN.COM, Serang – Pada peringatan Hari Bhakti Rimbawan (pengelola hutan ke arah kelestarian) ke-36 di Kantor DLHK Provinsi Banten, KP3B, Kota Serang, Senin (18/3/2019), Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten M. Husni Hasan mengungkapkan, Seluas 190.000 hektare atau sekitar 20 dari 860.000 hektare lahan di Banten dalam kondisi kritis. Akibatnya, lokasi sekitar lahan tersebut rentan terkena bencana seperti banjir bandang, banjir, kekeringan dan longsor.

Namun dalam pidatonya tersebut Ia tidak merinci sebaran lahan kritis di Banten. Namun berdasarkan data yang dihimpun dari website DLHK Banten, pada 2017 terdapat 255.411 hektare lahan dalam kondisi kritis. Rinciannya, 218.475 hektare lahan sangat kritis, 33.382 hektare lahan kritis dan 3.583 hektare lahan agak kritis.

Adapun jumlah lahan kritis tersebar di Kabupaten Pandeglang, Lebak, Tangerang, Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon. Jumlah lahan kritis terluas di Kabupaten Lebak dengan luas 127.170 hektare. Sementara, dua daerah yakni Kota Tangerang dan Tangerang Selatan tidak memilih lahan kritis.

“Banten masih memiliki luasan lahan kritis sekitar atau sekitar 190.000 hektare dari total luas lahan. Luas Banten sendiri sekitar 860.000 hektare,” ujar Husni, Senin (18/3/2019).

Husni menguraikan bahwa lahan kritis di Banten masuk kategori kritis dan sangat kritis. Terkait bencana banjir yang rentan terjadi akibat adanya lahan kritis, hal itu disebabkan tak terserapnya air hujan ke dalam tanah.

Atas persoalan tersebut, pihaknya tidak tinggal diam dan sudah melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan. Misalnya, penghijauan sebagaimana telah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Menurutnya, hutan memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat. Selain sebagai ekosistem, hutan juga dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Perlu diketahui, saat ini DLHK Provinsi Banten telah melakukan penghijauan terhadap 5.000 hektare lahan setiap tahunnya dengan melibatkan 175 kelompok tani hutan. *[ HGR ] ??