SINARBANTEN.COM, Tangerang – Di tahun 2018 lalu, ada sebanyak lima perpustakaan desa yang selama ini dianggap “mati suri” dan tidak berfungsi lagi. Untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat sekitarnya maka di bulan Mei ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, berupaya untuk mengiatkan kembali lima perpustakaan tersebut agar warga bergairah mengunjungi pustaka.
“Ini merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui perpustakaan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang, Masdiana di Tangerang, Jumat (15/3/2019).
Masdiana mengatakan program mengiatkan kembali pustaka itu berada di Desa Sodong, Matagara, Munjul, Pasanggrahan dan Margasari.
Upaya tersebut dilakukan dengan cara bimbingan teknik, jambore hingga pendampingan bagi pengelola perpustakaan desa.
Perpustakaan dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan edukasi bagi warga sekitar sehingga keberadaanya sangat diperlukan.
Dalam mengiatkan kembali pustaka itu diantaranya dengan upaya menyesuaikan dengan kebutuhan lokal, misalnya pustaka di Desa Sodong yang merupakan daerah pertanian.
Dia mengatakan diharapkan tersedia buku sekitar 50 persen tentang pertanian agar dapat menambah wawasan warga sekitar.
Ini artinya, katanya, keberadaan pustaka dekat dengan warga sekitar dan menambah literasi penduduk soal pertanian.
Demikian pula bila di daerah ini banyak warga sebagai buruh pabrik maka disuguhkan buku tentang industri dan perdagangan.
Menurut dia, bahwa hal seperti ini yang dapat dianggap pustaka lebih dekat dengan situasi dan kondisi penduduk setempat.
Dia menambahkan program tersebut pada tahap awal memang hanya lima perpustakaan desa dan selanjutnya 10 desa lainnya.
Upaya tersebut sejalan dengan program Perpustakaan Nasional, Bappenas dan Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. *[ HGR ] ??