SINARBANTEN.COM, Lebak -Meluasnya kabar satu keluarga meninggal dunia akibat bencana kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak,Banten, mengingatkan masyarakat agar tetap waspada bahaya kebakaran.
“Kami menyampaikan peringatan kewaspadaan kebakaran kepada aparat kecamatan, desa dan kelurahan,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu (9/3/2019).
Selama ini, bencana kebakaran yang dialami masyarakat Kabupaten Lebak cukup tinggi hingga 12-15 kasus per bulan. Kebanyakan kebakaran itu akibat korsleting arus pendek listrik yang menyebabkan terjadi percikan api. Karena itu, BPBD mengingatkan masyarakat dapat mewaspadai kebakaran, terlebih permukiman padat penduduk.
“Kami berharap warga selalu waspada kebakaran, apalagi saat mulai memasuki musim kemarau,” katanya menjelaskan. Menurut dia, penyebab kebakaran, selain korsleting arus pendek listrik juga kompor gas, lampu tempel dan tungku memasak kayu bakar.
Namun, pihaknya juga mengingatkan masyarakat Badui jika berpergian ke ladang huma terlebih dahulu memperhatikan rumah. Apabila, masyarakat Baduy tengah memasak sebaiknya dimatikan bara api kayu bakar tersebut. Disamping itu juga warga Baduy tidak menyimpan kayu bakar di atas tungku yang ada bara api.
“Kami minta warga dapat meningkatkan waspada kebakaran karena memasuki musim kemarau itu,” ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto mengatakan pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Simpang Utara, Kecamatan Malingping. Para korban itu adalah pasangan suami istri atas nama Deby Irawan Hidayat (36) dan Putri Ayu (32), dan dua anaknya Regan Irawan (6) serta Kanaya Putri (3).
Kapolres Lebak mengingatkan warga agar selalu waspada bencana kebakaran dan memperhatikan kabel listrik dan jika kondisi sudah lapuk harus diganti. *[ TI ] ??