Kemenkes Gelar Program Pesantren Sehat untuk Tingkatkan Kesehatan Santri

SINARBANTEN.COM, Jakarta –Kementerian Kesehatan melakukan pembinaan perilaku hidup sehat di pondok pesantren melalui program Pesantren Sehat.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, pada umumnya kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren masih memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait, baik dalam aspek akses pelayanan kesehatan, berperilaku sehat, maupun aspek kesehatan lingkungannya.

”Salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pondok pesantren adalah melalui Program Pesantren Sehat,” kata Nila, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (10/1/2019).

Pesantren Sehat merupakan salah satu program Kemenkes yang menjadi salah satu prioritas pada 2019. Santri dan kyai atau guru memegang peran penting dalam mewujudkan pesantren sehat. Instrument lainnya adalah peran serta masyarakat pesantren, daya guna mitra potensial, dan kebijakan berwawasan kesehatan.

Pesantren sehat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Hal itu berkaitan dengan usia para santri dan juga isu-isu kesehatan prioritas nasional seperti Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), eliminasi TBC, cegah stunting, dan peningkatan cakupan imunisasi di kalangan masyarakat pesantren.

Pada pelaksanaannya, Kemenkes melibatkan organisasi masyarakat berskala nasional yang dipandang penting dan strategis, memiliki jaringan kerja, wilayah binaan di Indonesia, memiliki akses ke sasaran di pondok pesantren, dan pengelola serta dapat menjadi fasilitator atau motor penggerak kesehatan di seluruh pondok pesantren binaannya.

Tercatat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang fokus pada upaya mewujudkan pesantren sehat di antaranya adalah PP Muhammadyah, Muslimat Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, dan Yayasan Jaringan Pesantren Nusantara.

Kegiatan yang dilakukan diselaraskan dengan agenda bersama Kementerian Kesehatan, misalnya pembinaan kesehatan lingkungan pondok pesantren, orientasi asatidz dan santri untuk penggerak GERMAS, kampanye Isi Piringku, eliminasi TBC, penerapan PHBS, tidak merokok, CTPS, pencegahan HIV/AIDS dan Napza, serra aktivitas fisik dengan menggunakan metode yang dikembangkan bersama tim kementerian kesehatan.

Hingga saati ini, terdapat sekitar 104 pondok pesantren binaan Ormas mitra Kemenkes antara lain di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY Yogyakarta, dan Kalimantan Selatan.

Dalam penyelenggaraan program dan kegiatan di pondok pesantren, Kemenkes memberikan arahan dan melakukan pendampingan teknis serta mengkoordinaskan dengan dinas kesehatan setempat, dunia usaha, dan pihak lain yang berkaitan. *[ AA ] ??