Kemenag Beri Insentif Kepada 1.612 Guru Agama di Kabupaten Serang

SINARBANTEN.COM, Serang – Di awal tahun baru ini, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Serang melakukan terobosan yaitu sebanyak 1.612 orang guru agama honorer nonsertifikasi se-Kabupaten Serang diberikan insentif masing-masing Rp 3 juta per tahun. Anggaran dengan total Rp 5 miliar tersebut diberikan dari Kementerian Agama melalui BJB.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serang, Tubagus Sihabudin mengatakan, total guru agama yang diberikan insentif sebanyak 1.612 orang. Per bulannya harusnya diberikan Rp 250.000.

“Penyerahan harusnya sebelum Desember diberikan, tapi baru sekarang, karena kemarin ada tsunami. Totalnya Rp 3 juta setahun. Total anggarannya Rp 5 miliar disalurkan lewat BJB,” katanya saat ditemui setelah pembagian insentif di Lapangan Tenis Indoor Pemkab Serang, Sabtu (5/1/2019).

Ia menuturkan, tahun depan rencananya akan ada penambahan penerima sebanyak 200 orang. Dengan demikian, total yang akan diberikan insentif sebanyak 1.760 orang. Ia menjelaskan, total lembaga sebanyak 1.354, mulai dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), sedangkan jumlah guru honorernya sebanyak 24.000.

“Ada sertifikasi yang dapat (sertifikasi) tidak diberikan insentif. Tapi, belum semua dapat. Makanya dengan bupati kami koordinasi mudah-mudahan ke depan bisa memberi kesejahteraan,” ujarnya.

Sementara, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, pemberian insentif untuk guru agama berasal dari Kemenag. “Tadi pak kemenag bilang insentif mereka masih minim, karena anggaran di kementerian terbatas. Ia berharap, ada sharing dari pemda ke depannya,” ucapnya.

Namun, tutur Tatu, untuk saat ini pemda masih belum bisa membantu. Sebab, anggaran yang ada masih difokuskan untuk infrastruktur. Tetapi, setelah infrastruktur selesai mudah-mudahan bisa menyisihkan. “Jumlah guru agama belum semuanya (dapat insentif). Memang masih banyak PR di Kemenag dan pemda harus hadir di sana. Guru agama ini memiliki peran penting,” katanya.

Ia menuturkan, peran guru agama sangatlah penting. Sebab, anak-anak tidak cukup hanya mendapatkan pendidikan formal. Tetapi, perlu ada pembekalan dari agama.

“Sangat berperan kami tahu sekarang pengaruh gadget dan media sosial yang sangat terbuka mereka bisa akses baik positif maupun negatifnya. Kami berharap, dengan bekal agama yang kuat jadi penjagaan diri anak-anak kami. Kalau diajarin hanya pengetahuan umum, maka percuma, pembentukan karakter dan akhlak itu di agama,” ujarnya.

Untuk saat ini insentif yang diberikan oleh pemda baru pada guru Madrasah Diniyah dan itu jga nilainya masih kecil. “Baru Diniyah di pendidikan nonformal. Sebetulnya koring anggarannya ada, tapi baru bisa untuk Diniyah. Itu pun kecil, ke depan bisa untuk Tsanawiyah dan kalau Aliyah provinsi kami kerja sama,” ucapnya. *[ HH ] ??