Jelang Natal & Tahun Baru, PT KAI Deteksi 305 Titik Rawan Bencana

SINARBANTEN.COM, Jakarta — PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah mempersiapkan mitigasi bencana pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018/2019 yang masuk periode musim penghujan.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan telah mempersiapkan aspek prasarana, terutama untuk daerah-daerah rawan bencana alam. Terdeteksi sebanyak 305 titik rawan berupa banjir, longsor, dan amblas di sepanjang jalur KA di Jawa–Sumatera.

“Kami menyiapkan alat material untuk siaga [AMUS], antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam [untuk jembatan], alat penambat rel, di titik-titik yang telah ditentukan,” kata Edi, Senin (3/12/2018).

Dia juga menyiagakan tenaga flying gank, Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA Jawa dan Sumatera untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA. Total sebanyak 1.423 petugas disiagakan dengan rincian 415 personel PPJ Ekstra, 867 personel PJL Ekstra, dan 141 personel posko daerah rawan.

Meskipun jumlah PJL ditingkatkan, lanjutnya, KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu-rambu di pelintasan sebidang.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 23/2007 tentang Perkeretaapian dan UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) menyebutkan perjalanan KA mendapat prioritas di jalur yang bersinggungan dengan jalan raya.

Data menunjukkan, dari tahun ke tahun, terdapat tren kenaikan jumlah kecelakaan di pelintasan sebidang. Pada 2016 terjadi 295 kecelakaan, 2017 tercatat 448 kecelakaan, dan per 30 November 2018 telah terjadi 341 kecelakaan. *[ SM ] ??