SINARBANTEN.COM – Pemerintah Kabupaten Serang menjanjikan akan memberikan bantuan ambulans untuk 100 desa terpencil pada 2019. Hal itu dilakukan sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, persoalan kesehatan ini merupakan salah satu indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan menjadi skala prioritas. Untuk Kabupaten Serang, IPM masih berada pada posisi keenam dari semua kabupaten/kota di Provinsi Banten.
“Kabupaten Serang alhamdulillah indikator kesehatan ini ada peningkatan. Tetapi untuk secara keseluruhan, masih rendah IPM-nya. Memang upaya-upaya yang dilakukan ini naiknya tidak signifikan,” ujar Tatu kepada wartawan saat ditemui usai memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-54 tahun 2018 di halaman kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Selasa (27/11/2018).
Meski demikian, kata Tatu, dalam upaya memberikan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan terhadap masyarakat, tahun 2019 pihaknya akan memberikan bantuan ambulans kepada 100 desa. Ambulan tersebut akan diberikan terhadap desa yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan. “Satu desa satu ambulans, targetnya nanti 326 desa semua punya ambulan, tapi di 2019 nanti kita baru menganggarkan 100 ambulan,” tuturnya.
Sedangkan untuk biaya operasional, kata dia, semua menjadi tanggung jawab desa masing-masing. Sebab desa saat ini sudah mengelola anggaran desa. “Jadi ada pernyataan dari kepala desa bahwa operasionalnya tanggung jawab kepala desa. Karena desa kan mengelola anggaran, hanya nanti desa harus diberi pelatihan bagaimana cara mengoperasionalkannya,” katanya.
Ia mengatakan, kaitan dengan persoalan kesehatan, persentase masalah terbesar ada di masyarakat itu sendiri. Jadi pola hidup sehat harus menjadi budaya. “Misalnya kepedulian terhadap lingkungan, kita tahu bahwa sekarang ini penyakit yang presentasenya banyak itu bukan punyakit yang menular, seperti diabet dan jantung, ini kan dari pola hidup, nah itu yang harus disampaikan terhadap masyarakat,” ujarnya.
Sosialisasi
Sementara, Sekretaris Dinkes Kabupaten Serang, Dedi Sofyan mengaku terus berusaha melakukan sosialisasi terhadap masyarakat bagaimana pentingya menerapkan pola hidup sehat. “Kemarin kita ke kecamatan kecamatan roadshow, intinya kita menyampaikan betapa pentingnya pola hidup sehat,” ujarnya.
Dedi mengatakan, persentasenya masyarakat yang sudah hidup sehat baru sekitar 60 persen. Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar masyarakat bisa terbiasa untuk hidup bersih dan sehat. “Kan kita upaya promosi kesehatan untuk prefentif tanpa mengesampingkan upaya kuratifnya. Kita ada bidang promkes yang diturunkan,” katanya. *[ HGR ] ??