Sejarah dan Mitos Bendera Hitam dalam Islam (I)

Klaim bahwa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid adalah “bendera Nabi Muhammad”, dan dengan demikian “bendera umat Islam” adalah mitos belaka.

Klaim itu hanyalah slogan, jargon, kampanye, dan propaganda murahan sejumlah kelompok Islamis, teroris, separatis, dan militan jihadis di sejumlah negara untuk menipu dan mengelabui kaum Muslim, khususnya mereka yang mengidap penyakit fanatik buta dan dungu permanen, demi kepentingan politik praktis kekuasaan yang mereka impikan.

Jadi kalian umat Islam jangan mau ditipu, dibohongi, dan dikibuli oleh rombongan kaum elit politik pecundang dan kelompok Islamis yang “ngaceng kekuasaan”.

Seperti saya tulis sebelumnya, Hizbut Tahrir bukan satu-satunya kelompok militan Islamis yang memakai bendera model ini tapi juga sejumlah kelompok teroris-separatis seperti Al-Qaidah, ISIS, Jabhah al-Nusrah, Taliban, kelompok radikal jihadis Chehnya, Laskhar e-Taiba, dlsb.

Jika memang bendera dengan latar belakang warna hitam dan bertuliskan kalimat tauhid itu adalah “bendera rasul” dan bendera umat Islam, kenapa tidak ada satu pun negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim di dunia ini, termasuk negara-negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara, yang menggunakan bendera seperti ini?

Alih-alih memakai, negara-negara mayoritas Muslim (seperti Arab Saudi, Yordania, Turki, Mesir, Uzbekistan, Pakistan, dlsb) bahkan melarang dan mengharamkan pengibaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid itu (termasuk bendera milik Hizbut Tahrir) karena dianggap sebagai simbol bendera teroris, bendera separatis, atau bendera radikal jihadis.

Jika memang itu “bendera nabi”, kenapa pula tidak ada satu pun ormas-ormas Islam perkumpulan para ulama dan sarjana Muslim di dunia ini, baik di Indonesia maupun manca negara, termasuk Timur Tengah, yang menggunakan lambang bendera hitam dengan kalimat tauhid ini? Kenapa? Kenapa? Kenapa Jon?

Kenapa hanya kelompok Islamis-separatis dan kaum Islamis-teroris saja yang menggunakan bendera model begitu? Kenapa Mbul?

Lalu dari mana ide pembuatan bendera model seperti ini? Betulkah bahwa Nabi Muhammad dulu menggunakan model ini? Sejauh mana akurasi dan validitas Hadis yang menginformasikan tentang “bendera item” ini? Kenapa banyak para ahli Hadis dan sarjana Muslim yang menolak kesahihan Hadis ini?

Mari kita lacak sejarahnya.

***

Perlu Anda ketahui, tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur’an yang memberitakan, menginformasikan, memaklumatkan, memberitahukan, mengisyaratkan, apalagi mempromosikan penggunaan bendera hitam, apalagi dengan embel-embel tulisan tauhid, apalagi menganggapnya suci dan sakral. Tidak ada. Sama sekali tidak ada.

Jika kalian menemukan info tentang bendera hitam ini di dalam Al-Qur’an, saya berani jalan kaki dari Jogja ke Jakarta untuk menggantikan simbah yang batal jalan kaki itu karena mungkin sedang wudunen.

Penggunaan bendera hitam lengkap dengan tulisan tauhid adalah fenomena modern abad kekinian yang dipelopori oleh sejumlah kelompok Islamis-teroris dan Islamis-separatis itu.

Dulu, di zaman akhir kekuasaan Kerajaan Umayah dan awal Kerajaan Abbasiah, memang ada sekelompok tentara Muslim revolusioner yang mengibarkan bendera hitam itu tetapi tidak ada kalimat tauhidnya.

Dulu, Nabi Muhammad diriwayatkan juga pernah memakai bendera hitam tapi tanpa tulisan kalimat tauhid, dan bukan sebagai simbol gerakan Islam yang suci dan sakral seperti dipropagandakan oleh Hizbut Tahrir dan kelompok Islamis-teroris tetapi sebagai pembeda saja antara kelompok / tentara Muslim dan kelompok lawan-lawan mereka dalam peperangan.

Dan bendera warna hitam itu bukan satu-satunya bendera yang dipakai atau dibawa oleh Nabi Muhammad dan kaum Muslim awal saat berperang.

Bagaimana cerita selanjutnya tentang “Hadis bendera hitam” yang diperdebatkan akurasi, validitas, dan kesahihannya oleh para ahli Hadis dan sarjana Islam? (bersambung ke jilid II).

Disadur dari tulisan Prof Dr Sumanto Al Qurtubi, Dosen di KING FAHD UNIVERSITY, Arab Saudi. * [ MA ] ??