Sambut Musim Hujan Petani Lebak Kembali Turun Ke Sawah

SINARBANTEN.COM – Lebak | Menyambut musim hujan ini, Petani di Kabupaten Lebak kembali turun ke sawah untuk mulai bercocok tanam padi.

Oleh karena semangat Petani Lebak yang meluap-luap untuk bercocok tanam, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna yakin terhadap percepatan tanam tahun ini. “Kami menargetkan percepatan tanam bulan Oktober-November 2018 seluas 43.000 hektare. Kami sangat optimis ini akan terealisasi sesuai target, “ungkapnya (30/10/2018).

Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak memang sudah mengagendakan
gerakan percepatan tanam karena beberapa hari terakhir di daerah ini curah hujan cenderung meningkat.

Seperti gayung bersambut, para petani pun memanfaatkan musim hujan ini untuk bercocok tanam setelah tiga bulan mengalami kekeringan akibat kemarau.

Kebanyakan areal persawahan di Kabupaten Lebak merupakan sawah tadah hujan dan tidak memiliki jaringan irigasi produktif. “Biasanya, petani melaksanakan percepatan tanam jika musim penghujan dan bila kemarau areal persawahan dibiarkan begitu saja tanpa ditanami, “jelas Dedi.

Menurut Dedi, gerakan percepatan tanam dilaksanakan di 28 kecamatan dan diperkirakan memasuki panen sekitar Pebruari 2019. Para petani di Lebak tergabung dalam sekitar 1.700 kelompok tani.

Dede mengatakan bahwa produksi padi di Kabupaten Lebak pada tahun 2018 surplus 18 bulan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2020.

“Kami minta petani dapat meningkatkan produksi sehingga mampu menyumbangkan ketahanan pangan nasional, “harapnya.

Di tempat terpisah, Suherman, 52, petani di Kecamatan Bojongleles, Rangkasbitung, mengaku pihaknya sudah 2 hari ini menggarap pertanian pangan sehubungan curah hujan meningkat.

“Saya dan para petani di sini menargetkan pekan depan sudah bisa melaksanakan musim tanam serentak dan menanam varietas padi yang sama yaitu varietas Ciherang. Kami sudah 3 bulan menganggur akibat kemarau dan kini kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam, “kata Suherman dengan semangat.

Sebagai informasi, menurut data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), awal musim hujan tahun 2018/2019 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan Oktober 2018 sebanyak 78 ZOM (22.8%), November 2018 sebanyak 147 ZOM (43.0%), dan Desember 2018 sebanyak 85 ZOM (24.9%). *[ HGR ] ??