SINARBANTEN.COM, Manado – Dalam rangka mempercepat, memasyarakatkan dan membudayakan Revolusi mental Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kemenko Bidang Polhukan, Kemenko Bidang Kemaritiman, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara melaksanakan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN-REVMEN) Tahun 2018.
Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa konsep Revolusi Mental yang digagasnya memiliki relevansi dan kontektualisasi yang sama dengan konsep Trisakti yang pernah diutarakan oleh Bung Karno dengan Tiga Pilarnya yaitu “Indonesia yang berdaulat secara politik, Indonesia yang mandiri secara ekonomi dan Indonesia yang berkepribadian secara sosial-budaya”.
“Praktek revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari adalah menjadi manusia yang berintegrasi, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi tiga problem pokok bangsa yaitu; merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi, dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional,” katanya.
Kemudian Presiden menjelaskan, “PKN-REVMEN tahun 2018 dilaksanakan dengan tujuan antara lain sebagai bagian dari upaya membangun sinergi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk percepatan revolusi mental dengan melalui berbagai program dan strategi serta sebagai sarana informasi dan komunikasi terkait dengan revolusi mental dan capaiannya. Selain itu juga untuk menunjukkan ke masyarakat aksi nyata pemerintah dalam mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental.”
“PKN-REVMEN Tahun 2018 di Provinsi Sulawesi Utara melibatkan kurang lebih 15.000 peserta dilaksanakan dengan mengutamakan aksi nyata yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, Dunia Pendidikan, dan Kelompok Masyarakat) dengan mengutamakan pencapaian target indikator setiap program gerakan Indonesia Melayani, Indonesia Tertib, Indonesia Bersih, Indonesia Mandiri dan Indonesia Bersatu, dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial, “urainya.
“terdapat beberapa alasan menarik dibalik penetapan Provinsi Sulut adalah kondisi sosio-kultural, kemajemukan masyarakat Manado dan sekitarnya merupakan potret indah dalam merangkai keberagaman dan cerminan kehidupan inklusif yang melindungi minoritas. Selain itu, posisi strategis Manado sebagai representasi Indonesia Timur jadi faktor penting untuk penyebaran implementasi 5 (lima) Gerakan Nasional Revolusi Mental. Meski terpisah jauh secara geografis namun tetap mewujudkan Indonesia bersatu, mandiri dan melayani,” ujarnya.
Kegiatan PKN-REVMEN Tahun 2018 mengusung tema Revolusi Mental Untuk Indonesia Satu Mandiri dan Melayani rangkaian kegiatannya dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 28 Oktober 2018, yang didalamnya diisi dengan berbagai kegiatan terkait dengan revolusi mental antara lain temu nitizen dalam rangka Revolusi Mental, forum dialog bela negara, pembauran kebangsaan, pemberdayaan.
Revolusi Mental merupakan membentuk manusia Indonesia yang berkarakter melalui gerakan hidup baru guna mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku manusia Indonesia seutuhnya. *[ AS ] ??