SINARBANTEN.COM, Jakarta – Bagaimana menjaga ketahanan keluarga untuk mencegah perceraian dan stunting? Inilah pertanyaan yang sering dialami keluarga-keluarga muda di Indonesia. Menjawab hal tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) RI menegaskan, bimbingan pranikah sangatlah perlu diberikan kepada calon pengantin.
“Kami menemukan korelasi antara mereka yang tidak mengikuti bimbingan pernikahan dengan tingginya angka perceraian dan kelahiran generasi stunting. Dengan kampanye yang lebih terstruktur dan wajib, diharapkan masalah ini bisa ditekan,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin saat berbincang dengan PRO3 RRI, Minggu (22/9/2024).
Bertolak dari pentingnya bimbingan Pranikah, maka Kemenag melakukan kampanye masif yang melibatkan sekolah, pemuda, dan masyarakat luas. Selain itu, bekerja sama dengan berbagai pihak di seluruh Indonesia.
“Pernikahan dini merupakan salah satu faktor signifikan menyebabkan stunting. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Kementerian Agama adalah memperkuat peran penghulu sebagai konsultan keluarga,” jelas Kamaruddin.
Kementerian Agama mengambil langkah tegas dalam kampanye pencegahan nikah dini sebagai bagian dari upaya nasional mencegah stunting. Program bimbingan pernikahan kepada calon pengantin dilakukan untuk menurunkan angka stunting.
“Kami berharap melalui program ini, calon pengantin memiliki bekal pengetahuan yang cukup. Dalam mencegah lahirnya generasi stunting,” ujarnya. *[ Redaksi SB ] 🙏🙏





























