SINARBANTEN.COM, Cilegon – Kebijakan pemerintah soal larangan kegiatan Study Tour ke luar daerah mendapat dukungan dari Kepala Seksi (Kasi) SMK dan SKH pada Dindikbud Provinsi Banten, Veni Nurapaeni.
Veni berpendapat bahwa study tour itu memang membebani orangtua siswa dari segi biaya dan juga bisa membahayakan peserta Study Tour itu sendiri.
“Yang kami izinkan itu yang sifatnya urgent saja, jadi kalau Study Tour itu tingkat keamanannya masih kurang. Lebih baik ditiadakan dan selain itu sangat membebani orang tua dan siswa,” kata Veni kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).
Kegiatan Study Tour ke luar wilayah, jelas Veni, juga tidak memiliki output yang jelas untuk siswa.
“Mungkin kalau hanya kunjungan industri adalah. Tapi sifatnya tidak merekomendasikan hanya mengetahui dan yang kami izinkan yang sifatnya urgen saja,” ujar Veni.
Veni mengakui, selama ini di wilayahnya tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan terkait Study Tour tersebut.
“Alhamdulillah di wilayah kita memang belum ada kejadian yang mengkhawatirkan, karena maraknya pemberitaan yang terjadi di daerah Bogor yang diduga ada kelalaian penyelenggara,” ucap Veni.
Mengenai study tour ke luar daerah, Veni mengaku, pihaknya sudah melakukan himbauan untuk tidak melaksanakan kegiatan Study Tour.
“Himbauan resmi sudah ada dari tahun lalu mengedarkan surat larangan. Kita himbau cukup mereka berdoa bersama bersyukur dan menyelesaikan tamat belajar,” katanya.*[ Redaksi SB ] 🙏🙏





























