SINARBANTEN.COM, Serang – Apakah anda mengkonsumsi mi instan setiap hari? Waspadalah, karena menurut studi yang terbit di Nutrition Research and Practice tahun 2017 menunjukkan, konsumsi mi instan secara rutin dikaitkan dengan peningkatan faktor risiko kardiometabolik.
Studi ini mengamati 3.397 mahasiswa berusia 18 hingga 29 tahun di Seoul, Korea Selatan. Hasilnya, mahasiswa yang makan mi instan lebih dari tiga kali seminggu menunjukkan peningkatan risiko hipertensi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar gula darah puasa yang tinggi.
1. HIPERTENSI
Konsumsi mi instan secara berlebihan berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, khususnya tekanan darah diastolik.
Dalam studi ini, ditemukan bahwa mereka yang makan mi instan lebih dari tiga kali seminggu memiliki tekanan darah diastolik yang lebih tinggi, terutama pada wanita?.
Tekanan darah diastolik adalah indikator sensitivitas terhadap garam, dan mi instan terkenal karena kandungan natriumnya yang tinggi.
2. KENAIKAN KADAR TRIGLISERIDA
Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah, dan kadar yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dalam penelitian ini, mahasiswa yang makan mi instan tiga kali atau lebih per minggu memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih besar untuk mengalami hipertrigliseridemia dibandingkan mereka yang hanya makan mi instan kurang dari sekali sebulan?.
3. KENAIKAN KADAR GULA DARAH PUASA
Mi instan mengandung karbohidrat olahan yang tinggi dan serat yang sangat rendah, yang menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah?.
Hal ini diperburuk dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi pada mi instan, yang berkisar antara 71-87, menempatkannya sebagai makanan dengan GI tinggi?.
Makanan dengan GI tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tiba-tiba, yang berkontribusi terhadap risiko diabetes jika dikonsumsi dalam jangka panjang. *[ Redaksi SB ] 🙏🙏





























