SINARBANTEN.COM, Jakarta – Selama ini pengguna ruas jalan tol di Indonesia membayar tol dengan kartu yang ditempelkan ke mesin debit tol sambil kendaraan berhenti.
Namun sistem seperti ini akan ditinggalkan dalam waktu dekat ini karena Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah melaksanakan uji coba sistem pembayaran tol tanpa berhenti (nirsentuh) di sejumlah ruas. Di antaranya Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Uji coba dilakukan bertahap, tidak tiba-tiba langsung diterapkan semuanya,” kata anggota BPJT, Sonny Sulaksono Wibowo, sebagaimana dikutip dari rri.co.id, Minggu (6/10/2024).
Sonny berharap masyarakat dapat memahami sistem baru tersebut yang memang membutuhkan proses.
“Kami akan mencoba ke arah itu secara bertahap seperti halnya pergantian dari sistem pembayaran cash ke e-money,” ujarnya.
Meski begitu, sosialisasi untuk penerapan sistem bayar tol tanpa berhenti belum dapat dilakukan. “Kami masih menunggu sistemnya terlebih dahulu dari Hungaria yang masih dalam negosiasi,” ucapnya.
Menurut Sonny, nantinya teknologi sistem bayar tol nirsentuh dari Hungaria ini akan disesuaikan dengan kondisi diIndonesia. Selain itu, diharapkan pihak Hungaria lebih terbuka dengan teknologi yang dimilikinya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya mengumumkan pemenang tender pembangunan sistem pembayaran elektronik jalan tol Indonesia. Sistem yang disebut multilane free flow (MLFF) ini bertujuan membuat jalan tol di Indonesia bebas antrean dan macet.
Namun, menurut Sonny, ada kekhawatiran perusahaan asal Hungaria, Roatex, yang mejadi pemenang tender.
“Ada kekhawatiran uang yang mereka tanamkan tidak kembali, padahal tidak seperti itu,” ujarnya.*[ Redaksi SB ] 🙏🙏





























