Arab Saudi Ungkap Alasan Izinkan Perayaan Halloween

SINARBANTEN.COM, Arab Saudi – Arab Saudi, negara berpenduduk 35,3 juta, di bawah Pangeran Mohammed Bin Salman terus melakukan reformasi, termasuk memberi izin bagi wanita menginap di hotel, menyetir mobil, dan menjadi tentara.

Terakhir termasuk mengizinkan perayaan Halloween kedua kalinya di Arab Saudi setelah perayaan Halloween pada 2021 lalu. Adapun tema kali ini adalah “Scary Weekend”.

Perlu diketahui, perayaan Halloween biasanya dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus di Kekristenan Barat, tulis Wikipedia. Tentu menjadi pertanyaan mengapa pesta agama non-Islam bisa mendapat tempat di negara seperti Arab Saudi.

Riyadh adalah ibu kota Arab Saudi, rumah bagi 4,5 juta penduduk yang terletak di Semenanjung Arabia. Seperti Jeddah, Riyadh adalah kota internasional, terbuka bagi warga non-Muslim.

Sebelumnya, Arab Saudi melarang segala bentuk perayaan, termasuk Maulid Nabi Muhammad dan festival Halloween karena disebut bid’ah.

Alasan Arab Saudi merayakan Halloween kali ini karena ingin memajukan industri desain kreatif, seperti diberitakan Arab News.

Dekorasi Halloween terlihat menghiasi zona ekonomi terbesar Arab Saudi, The Boulevard Riyadh.

Pengunjung yang mengenakan kostum Halloween yang menakutkan diberikan akses masuk gratis.

Setiap bangunan dihiasi dengan lampu dan labu berwajah jahat. Ada banyak supermarket menjual produk, pakaian, riasan, dan alat peraga Halloween dengan harga tinggi.

Halloween di Arab Saudi disebut sebagai bagian dari Musim Riyadh, festival olahraga dan hiburan tahunan di sana.

Musim Riyadh merupakan bagian dari inisiatif Musim Saudi yang diluncurkan pada 2019. *[ Redaksi SB ]🙏🙏