Penyebab Utama Kasus Pasien Covid Tanpa Gejala Sulit Dilacak

SINARBANTEN.COM, Serang – Pada umumnya penderita Covid 19 mengalami gejala seperti batuk, demak, sulit bernapas, dan lain sebagainya. Tetapi, ada pula pasien Covid yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Berdasarkan keterangan dari Yahoo News (news.yahoo.com), Centers for Disease Control and Prevention memperkirakan ada 40% kasus pasien Covid tanpa gejala. Hal itu dianggap meresahkan karena mempersulit cara memutus rantai penyebaran Virus Corona.

Laman tersebut juga menulis, para peneliti mengungkapkan ada 4 alasan yang menjadi penyebab mengapa pasien Covid tanpa gejala banyak ditemukan. Adapun alasan-alasan tersebut meliputi:

VAKSIN

Penelitian lain menunjukkan bahwa vaksin untuk patogen lain bisa melindungi dari virus. Dari Yahoo News, 7 jenis vaksin yang diberikan pada satu atau lima tahun lalu dihubungkan dengan infeksi Virus Corona yang lebih rendah. Khususnya untuk vaksin polio dan vaksin penumonia.

ALERGI

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang memiliki penyakit asma dan jenis alergi lain berpotensi tidak mengalami gejala Covid-19 yang parah. Salah satu teori yang digunakan adalah anak-anak tersebut kekurangan reseptor ACE2.

Reseptor ACE 2 adalah protein di mana virus berada sebelum bereplikasi dalam tubuh. Tanpa jenis reseptor itu, kesempatan virus untuk menyebabkan kerusakan pun berkurang. Artinya, alergi bisa menyebabkan pasien Covid tanpa gejala.

MASKER

Yahoo News menyebutkan bahwa masker memang digunakan sebagai upaya pencegahan, tapi bisa juga menjadi penyebab gejala Virus Corona semakin parah dirasakan oleh penderita. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan membandingkan dua kapal pesiar.

Pada kapal pesiar Diamond Princess di mana masker tidak digunakan, ada 47% pasien Covid tanpa gejala. Sedangkan pada kapal pesiar Antarcticbound Argentine di mana masker digunakan, ada 81% pasien Covid tanpa gejala.

T-CELLS

T-cells adalah jenis sel darah putih yang menyediakan imunitas yang lebih lama daripada antibodi. Salah satu grup penelitian mengatakan bahwa ada 40-60% sampel darah yang mengenali Virus Corona.

Angka tersebut didapat dari sampel darah yang didonasikan pada bank darah pada 2015-2018. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang memiliki respons imun berdasarkan memori dari yang lain. *[ Redaksi SB ] ??