SINARBANTEN.COM, Tangerang – Termasuk dalam kategori pekerjaan profesional, Profesi sopir ambulans haruslah memiliki sertifikat dengan melalui training BHD (Bantuan Hidup Dasar) dan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support).
Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan, sertifikat driver jangan diremehkan. Profesi pengemudi ambulans harus memenuhi persyaratan dan pengetahuan tentang pertolongan pertama. Even ini juga untuk mempererat dan komunikasi sesama driver.
“Apresiasi ini penting karena tanpa mereka, visi dan misi Siloam Hospitals Group tak bisa berjalan secara optimal dan berkelanjutan. Perayaan ini juga sebagai bentuk komunikasi secara langsung. Keluhan dan harapan dari para pengemudi ambulans secara gamblang dapat kami ketahui dan ini efektif sebagai bahan masukan untuk turut meningkatkan mutu manajemen di seluruh rumah sakit siloam,” pungkasnya, Senin (28/10/2019).
Sementara itu, Supir Ambulans Siloam Hospitals Jhonis Natonis ditemui saat pembagian sertifikat di Siloam Hospitals Lippo Village, Kabupaten Tangerang mengatakan bahwa memang sudah seharusnya supir ambulans bersertifikat.
“Kita di-training BHD (Bantuan Hidup Dasar) dan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support), jadi semua kru dan sopir ambulans itu harus punya sertifikat. Profesi supir ambulans membuat saya harus siap, sigap, dan penuh kehati-hatian dalam menjalankan tugas. Bertahun-tahun menjalankan profesi sebagai sopir ambulans bukan tanpa risiko, “katanya.
Di dalam training yang sudah saya alami, jelas Jhonis, kami belajar dan berdiskusi tentang kelengkapan alat rumah sakit yang digunakan selama kegiatan pertolongan selama perjalanan didalam mobil ambulans. Satu hal penting lainnya adalah ketepatan waktu dalam menjemput dan menghantarkan pasien.
“Bukan itu saja, saya juga mengapresiasi perusahaan yang peduli akan profesi driver ambulans terutama di Siloam Hospitals Group, ” tutupnya. *[ HY ] ??