Dukung Kontribusi Ekonomi dan Sosial, Grab Luncurkan 2 Program Terbaru

SINARBANTEN.COM, Yogyakarta – Kini Grab melakukan gebrakan untuk memberi kontribusi ekonomi dan sosial bagi masyarakat dengan meluncurkan dua program terbaru yang dapat yaitu ‘Grab for Good’ dan ‘Mendobrak Sunyi’.

GRAB FOR GOOD

Grab for Good bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak masyarakat Asia Tenggara untuk menjangkau sejumlah akses krusial ke teknologi, untuk peningkatan keterampilan dan layanan digital.

Grab bekerja sama dengan Microsoft untuk menjembatani kesenjangan keterampilan teknologi di Asia Tenggara. Program tersebut dirancang khusus bagi mitra pengemudi Grab dan keluarga.

Program ini mendorong mereka menjadi bagian dari ekonomi digital yang sedang tumbuh pesat. Selain itu, memberikan mereka lebih banyak pilihan serta kesempatan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Group CEO & Co-founder, Grab Anthony Tan mengatakan Grab bertekad meningkatkan literasi digital dan inklusi kepada 3 juta lebih masyarakat Asia Tenggara pada 2025. Ada beberapa hal yang pihaknya lakukan, seperti memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil.

“Wirausahawan mikro merupakan inti dari model bisnis Grab. Sedangkan bisnis skala kecil menjadi nadi perekonomian Asia Tenggara,” katanya di Yogyakarta, Rabu, 25 September 2019.

Tan mengatakan, Grab akan membantu lebih dari 5 juta pebisnis tradisional dan merchant kecil. Saat ini, ujar dia, ada 5 juta wirausahawan mikro yang sudah tergabung dalam platform Grab untuk mendigitalisasi alur dan proses kerja mereka.

“Ini bertujuan agar mereka dapat melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi,” tuturnya.

Selanjutnya, Grab akan membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan. Sebanyak 16 persen generasi muda di Asia Tenggara, dia klaim, ingin bekerja di sektor teknologi masa depan.

“Grab ingin melatih 20.000 siswa melalui inisiatif pengembangan talenta teknologi, bekerja sama dengan institusi pendidikan, lembaga nirlaba dan perusahaan teknologi terdepan,” kata dia.

MENDOBRAK SUNYI

Grab juga meluncurkan program “Mendobrak Sunyi”. Tan memandang program tersebut akan memberikan kesempatan bagi teman tuli atau orang dengan keterbatasan pendengaran.

“Mereka dapat berpartisipasi lebih baik dalam ekonomi digital melalui ekosistem Grab,” ujarnya.

Grab, lanjutnya, memperluas inisiatif ‘Mendobrak Sunyi’ ke Indonesia dan Singapura, serta mengembangkan lebih lanjut program yang telah berjalan di Malaysia dan Thailand.

“Grab memiliki lebih dari 500 mitra pengemudi tuli dan berencana untuk menggandakan jumlah ini di tahun depan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Bambang Prasetyo mengapresiasi inovasi dari Grab. Karena itu, dia mendapat kesempatan bekerja dengan penghasilan yang cukup dan menjadi tantangan khususnya bagi penyandang tuna rungu.

Sering kali, kesempatan bekerja yang ada tidak menyediakan alternatif cara berkomunikasi selain lewat suara. Hal tersebut dikatakan Bambang dapat menyulitkan penyandang tuna rungu dalam mendapatkan pekerjaan.

Menurut dia, kerja sama dengan Grab Indonesia telah membantu memberdayakan penyandang tuna tungu, sehingga lebih percaya diri dan mandiri secara ekonomi.

“Ini merupakan langkah penting bagi Indonesia guna mewujudkan bangsa yang lebih inklusif bagi semua,” kata dia. *[ HY ] ??