BUPATI PANDEGLANG: Bidan Sangat Berperan Dalam Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

SINARBANTEN.COM, Pandeglang – Saat meresmikan gedung Sekretariat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang di Jalan Stadion Badak Kuranten, Kamis (29/8/2019), Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan bidan merupakan pilar pembangunan kesehatan ibu dan anak dalam rangka menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

“Harapan saya, bidan sebagai pelopor dalam menekan AKB dan AKI. Sebab, bidan memberikan pengabdian yang luar biasa kepada pemerintah. Mudah-mudahan ke depan bisa diangkat menjadi ASN, “ungkap Irna

Peran bidan tidaklah mudah, jelas Irna, karena harus memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak. Semoga bidan menjadi manusia paripurna. Allah akan memberikan kemudahan kepada para bidan karena bekerja tanpa pamrih.

Irna mengatakan, IBI Pandeglang berhasil mendirikan bangunan megah dengan menghabiskan anggaran Rp 1,3 miliar. Dana tersebut merupakan sumbangsih dari para bidan yang ada di Pandeglang.

“Sejauh ini, kami tidak pernah melihat permohonan bantuan dana dari IBI, tapi saat ini kita bisa meresmikan bangunan yang megah ini. Kami apresiasi para bidan di Pandeglang yang sudah memberikan kontribusi yang positif,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua IBI Pandeglang Eni Yanti mengatakan, bidan di Pandeglang akan mengawal angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi. Hanya saja, dia menjelaskan, tuntutan untuk menekan angka kematian ibu dan anak semestinya disertai dengan peningkatan kesejahteraan.

“Memang tugas bidan sangat berat. Untuk memastikan ibu dan anak lahir dengan selamat. Apalagi, kesejahteraan bidan yang non ASN dan non pemerintah masih kurang dengan tanggung jawab yang begitu berat,” tuturnya.

Dia mengatakan, jumlah bidan yang masuk dalam anggota IBI berjumlah 926 orang yang terdiri atas 435 ASN, 472 TKS dan 64 non pemerintah. Meski kesejahteraan bidan masih minim, namun dia berkomitmen meningkatan sumber daya manusia (SDM) anggota IBI.

“IBI akan terus meningkatkan SDM, dalam menata kelola kesehatan ibu dan anak. IBI juga akan melakukan pembinaan kepada anggota yang jumlahnya 926 dan memberikan pelayanan yang optimal, karena bidan ujung tombak kesehatan di masyarakat,” tuturnya.

Menurut Eniyati, dalam anggaran yang digunakan untuk pembangunan gedung tersebut merupakan hasil iuran dari para bidan yang ada di 35 kecamatan. Iuran ini dilakukan agar IBI memiliki sekretariat yang representatif. Karena selama ini kalau ada kegiatan, IBI selalu numpang ke Dinkes.

“Namun sekarang kita sudah memiliki gedung megah, ini bisa dipergunakan juga untuk kegiatan peningkatan kapasitas para bidan,” pungkasnya. *[ AS ] ??