Meski Berjalan 40 Km, Warga Baduy Tetap Antusias Rayakan Seba

SINARBANTEN.COM, Lebak – Meskipun harus berjalan kaki hingga 40 Km dari Kampung Pariuk ke Pemerintahan kabupaten Lebak, tidak membuat warga Baduy lelah dan urung melaksanakan Seba. Namun mereka tetap semangat untuk “turun gunung” merayakan Seba.

Perayaan Seba (4/5/2019) dihadiri ribuan warga Baduy Luar dengan pakaian hitam-hitam dan ikat kepala biru dan Baduy Dalam yang tersebar di Kampung Cibio, Cikawartana dan Cikeusik dengan ciri khas berpakaian putih-putih dan ikat kepala putih

Perayaan Seba Baduy dipusatkan di Gedung Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak yang akan menampilkan produk kerajinan masyarakat Baduy. Diantaranya kain tenun, tas koja, batik dan aneka suvenir.

Seba Baduy merupakan tradisi tahunan warga Baduy ditandai dengan berdoa dan membawa hasil bumi untuk kepala daerah setempat. Perayaan Seba Baduy tahun ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan asing.

Warga Baduy merayakan Seba dengan membawa komoditas hasil bumi seperti padi, gula aren, pisang, sayur-sayuran dan palawija. Selama ini, kehidupan warga Baduy mengandalkan dari hasil bercocok tanam pertanian ladang darat.

Perayaan Seba Baduy merupakan bentuk silaturahmi warga Baduy dengan kepala daerah, yakni bupati dan gubernur sebagai “Bapak Gede” atau kepala pemerintah daerah.

Kegiatan Seba Baduy dilakukan setelah warga Baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Pada kurun waktu tersebut kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan.

Perayaan Seba Baduy merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang telah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi menyebutkan perayaan seba tahun 2019 dihadiri warga Badui sebanyak 1.035 jiwa,termasuk 13 jiwa dari Badui Dalam.

“Kami berharap pelaksanaan seba yang digelar malam nanti berjalan lancar,” ujarnya.
*[ TI ] ??