SINARBANTEN.COM, Serang – Usai melakukan pertemuan dengan para penyuluh agama di Banten, di Aula Bappeda Banten, Kamis (25/4) Gubernur Banten Wahidin Halim menggunakan, masyarakat yang tinggal di provinsi Banten harus banyak belajar dari kearifan masyarakat Baduy dalam menjaga norma, menjaga lingkungan, menjaga kaidah dan menjaga adat.
“Kita sebenarnya diajari hidup sama orang Baduy. Dia mah tentrem, gotong royong, tidak merusak alam, tidak pada ribut-ribut. Bukan kita pesen dia, tapi dia yang pesan ke kita,” jelas Wahidin.
Masyarkat Baduy adalah masyarakat yang mampu menjaga adat dan norma yang harus dilidungi oleh pemerintah, kata Wahidin. Sebab, masyarkat adat Baduy telah mengajarkan kepada masyarakat umum dalam menjaga kelestarian alam serta norma dan kaidah.
“Mereka hidup tenang, bahagia, tidak ada ribut-ribut, tidak ada hoax. Kita mah ada hoax. Harusnya gubernur, kaneil juga belajar sama orang baduy,” harapnya.
Dalam waktu dekat, tambah Wahidin, masyarakat adat baduy juga akan melaksanakan tradisi tahunan ‘Seba Baduy’.
Saya selaku Kepala daerah siap menerima masyarakat adat Baduy dalam kegiatan Seba tersebut, dan mengharapkan masyarakat bisa hadir untuk mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh masyarkat baduy dalam seba tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, puncak kegiatan seba baduy tahun ini akan dilaksanakan mulai tanggal 3 sampai 6 Mei 2019 dan dipusatkan di Pendopo Kabupaten Lebak. Acara seba baduy tersebut juga akan dilaksanakan di Pendopo Lama Gubernur Banten setelah melakukan kegiatan serupa di Pendopo Kabupaten Lebak.
“Kegiatan seba tahun ini karena menjelang ramadhan, jadi sangat simpel dan dilaksanakan pada siangnya. Seperti biasa, masyarkat baduy akan melakukan tradisi itu untuk bertemu gubernur setelah melaksanakan di Lebak,” terangnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata dia, biasanya masyarakat baduy sebelum melaksanakan seba di Pendopo Lama Gubernur Banten, mereka berjlaan dari Stadion Maulana Yusuf Kota Serang menuju pendopo dengan melintasi pusat Kota Serang.
“Jumlahnya juga belum pasti. Tapi berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya sekitar 1.500 orang,” ungkapnya.
Seba Baduy merupakan tradisi yang dilakukan masyarkaat adat baduy di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. Masyarakat baduy melakukan perjalanan untuk mempersembahkan hasil panen mereka kepada pemerintah di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten sebagai ungkapan srasa syukur.
Tradisi ini juga dimaksudkan sebagai penghormatan Suku Badui kepada kepala daerah setempat atau yang mereka sebut dengan ‘Bapa Gede’ yang saat ini merupakan Bupati Lebak dan Gubernur Banten. *[ AA ] ??