SINARBANTEN.COM, Serang – Menjelang pergantian tahun yang semakin dekat, Walikota Serang Syafrudin mengimbau masyarakat dan pegawai Pemkot Serang agar malam pergantian tahun tidak diisi dengan kegiatan hura-hura. Itu dilakukan mengingat belum lama ini terjadi bencana tsunami Selat Sunda yang merenggut korban jiwa.
Dalam imbauan tersebut, terdapat empat imbauan. Pertama, menjaga kerukunan dan memlihara toleransi antara umat beragama dalam melaksanakan ibadahnya masing-masing. Kedua, tidak merayakan malam Tahun Baru dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti hura-hura, pelanggaran hukum, dan asusila.
Ketiga, mengisi kegiatan dengan hal-hal positif seperti kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, dan kegiatan kemanusiaan dan keempat selalu waspada di tempat wisata yang berpotensi bencana seperti pantai dan gunung, berkenaan cuaca yang sering berubah-ubah.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya mengeluarkan surat imbauan yang diedarkan kepada semua jajaran di Pemkot Serang untuk menggelar zikir atau istighotsah di masjid-masjid daripada melakukan kegiatan hura-hura, pelanggaran hukum, dan tindakan asusila. “Daripada berhura-hura dalam mengisi malam pergantian tahun. Lebih baik, diisi dengan zikir atau istighotsah di masjid,” ujarnya di Puspemkot Serang, Jumat (28/12).
Zikir dan istighotsah yang dimaksudkan Syafrudin dalam rangka mendoakan saudara-saudara di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Serang dan Pandeglang yang menjadi korban bencana tsunami Selat Sunda agar diberikan kesabaran dan ketabahan.
“Mendoakan agar saudara-saudara yang terkena bencana tsunami Selat Sunda, yang meninggal semoga khusnul khotimah, yang luka-luka (sakit) segera disembukan, dan diberikan kesabaran dan ketabahan,” katanya.
“Semua diwajibkan untuk mengikuti istighotsah yang diadakan Pemkot Serang di Masjid Al Madani Puspemkot saat malam pergantian tahun. Ada absennya juga,” sambung Syafrudin.
Di tempat yang sama, Asisten Daerah II Pemkot Serang Poppy Nopriadi mengatakan, Pemkot Serang akan menyelenggarakan istighotsah melibatkan seluruh pegawai. “Waktunya hari, Senin malam Selasa, habis salat Isya. Absensi berlaku,” katanya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris MUI Kota Serang Amas Tadjuddin mengatakan, saat ini Banten sedang berduka. Tsunami Selat Sunda telah mengakibatkan korban jiwa, harta, dan kemanusiaan. “Sebaiknya warga Banten berempati dan turut berduka. Selain membatu korban, kami juga mengajak untuk mendoakan keselamatan serta kesabaran keluarga korban,” katanya.
“Oleh karena itu, MUI mengimbau malam Tahun Baru harap diisi zikir dan doa, cukup sudah peringatan Tuhan untuk kita,” sambung Amas.
Amas berharap, Pemkot Serang memfasilitasi kegiatan perayaan Tahun Baru 2019 dengan kegiatan zikir dan doa bersama. Itu dilakukan untuk memupuk rasa empati antar sesama disaat yang lain terkena musibah.
Imbauan Walikota Serang Terkait perayaan Tahun Baru tersebut tertuang dalam Imbauan Walikota Serang dalam menghadapi Tahun Baru 2019 dengan Nomor 451/13377-Kesra/XII/2018 yang ditandatangani, Rabu (26/12). *[ HH ] ??