SINARBANTEN.COM, Serang – Ketua PW Nahdlatul Ulama (NU) Banten, KH. Bunyamin mengajak warga Nahdliyin di Banten untuk mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin (Jokowi-Mar’ruf Amin).
“Saya secara pribadi mengajak warga Nahdliyin sama-sama dukung KH. Maruf Amin. Saya sampaikan kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita yang mendukung, siapa lagi,” katanya saat menyampaikan sambutan dalam Pelantikan Lembaga-lembaga NU bersamaan dengan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Rapat Koordinator Wilayah (Rakorwil) PWNU Banten, di Gedung PW NU Banten, Kota Serang, Sabtu (1/12/2018).
Ajakan itu disampaikan karena cawapres Jokowi, yakni KH. Ma’ruf Amin bukan orang lain bagi NU. “Mari kita sama-sama dukung paslon capres dan cawapres Nomor 1 Jokowi-Maruf Amin. Kalau masih ada yang dekat. Jangan dukung yang jauh,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan, ajakan mendukung kepada salah satu capres-cawapres ini disampaikan dirinya secara pribadi sebagai warga NU. Ia menyadari, sebagai Ketua PW NU Banten ia tidak boleh membuat pernyataan dukungan kepada salah satu paslon. “Saya tadi bicara pribadi saya. Itu kan boleh,” ucapnya.
Ia turut meminta agar warga Nahdliyin di Banten tidak termakan hoax yang belakangan ini banyak disebarkan. Hoax, sejatinya merupakan bisikan setan yang tidak pantas diikuti oleh Nahdliyin. “Kita jangan sampai terkena pengaruh-pengaruh hoax,” tuturnya.
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj yang hadir dalam acara tersebut memaklumi pernyataan Ketua PW NU Banten KH. Bunyamin untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Sebagai warga NU, pihaknya merasa terpanggil untuk memenangkan KH. Mar’ruf Amin yang juga mantan Rais Aam PBNU.
“Kami semua terpanggil untuk memenangkan Rais Aam kami menjadi Cawapres 2019. Gak ada yang nyuruh dan minta. Jadi hanya pribadi saya dan pribadi Bunyamin terpanggil mendukung Ma’ruf Amin,” katanya.
Saat sambutan, Alumni Universitas Raja Abdul Aziz itu juga mengajak warga Nahdliyin untuk sama-sama menanamkan sikap toleran kepada sesama anak bangsa. “Prinsip NU itu toleran. Itu bisa dilakukan kalau kita memiliki sikap Akhlakul Karimah,” ujarnya.
Ia memberikan gambaran tentang pentingnya toleransi dari konflik yang terjadi di beberapa negara Islam. “Fatwa Hubbol Wathan Minal Iman yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asyari sangat hebat dan keren. Yakni menghormati perbedaan. Kalau di Timur Tengah tidak harmonis antara aktivis Islam dan Nasional. Maka itu tidak terjadi di Indonesia,” ucapnya.
Lantik lembaga NU
Pada kesempatan itu, dilantik lembaga-lembaga di bawah naungan NU Banten. Di antaranya, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP-NU), Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU), Lembaga Pengembangan Tenaga Kerja Nahdlatul Ulama (LPTK-NU), Lembaga Falaqiyah Nahdlatul Ulama, Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT-NU).
Kemudian, Lembaga Seni Budaya Muslim Nahdlatul Ulama (LESBUMI-NU) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBPI-NU), Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LP-NU), Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-NU), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-NU), Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU), Lembaga Amil, Zakat, Infak dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZIS-NU), Lembaga Batsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU), Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM-NU), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH-NU).
Hadir dalam kesempatan itu Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, Gubernur Banten Wahidin Halim, Kapolda Banten Brigjen Pol. Tomsi Tohir, Ketua Umum MUI Banten A M Romli dan pengurus NU di Banten. *[AS] ??